Penyembelihan boneka setan dari tepung ketan merupakan tradisi turun-menurun yang dipercaya mampu mengusir hawa jahat dan bencana yang terjadi di sekitar perbukitan kapur Desa Ambarketawang, di mana hampir semua warganya berprofesi sebagai penggali batu kapur.
Ketua panitia upacara adat Saparan Bekakak 2012, Frans Haryono, menuturkan pelaksanaan upacara adat dimulai Kamis, 12 Januari 2012, pukul 18.00 WIB, dengan kenduri di lokasi penyembelihan bekakak. Pada malam harinya akan dilanjutkan dengan pengambilan air Tirto Dono Jati dari Umbul Tlogosari.
Air suci Tirto Dono Jati akan dimasukkan dalam lima buah periuk kemudian diarak dalam bentuk kirab budaya menuju Kademangan Ambarketawang bersama dengan bekakak yang dikawal rombongan santri. Kirab itu diikuti dengan lantunan puji-pujian dan salawat nabi dengan penerangan dan dikawal prajurit Wirosuto dari Gamping Tengah.
Selanjutnya, pada Jumat, 13 Januari 2012, akan dilakukan acara karawitan di lapangan Ambarketawang, mulai pukul 13.00 WIB. Bakal ada proses pembukaan upacara adat, di antaranya berupa tari Beksan Gambyong dan tari Gendruwo. “Setelah tarian selesai, dilakukan kirab untuk penyembelihan bekakak di Gunung Gamping sebagai upacara puuncaknya,” kata Frans, Selasa, 10 Januari 2012.
Menurut Frans, penyembelihan bekakak ini diyakni telah menjadi tradisi masyarakat Ambarketawang sejak Sultan Hamengku Buwono I. Dalam cerita yang berkembang di masyarakat, di desa itu konon banyak sekali penggali kapur yang tewas pada saat bekerja untuk mencari batu demi pembangunan Keraton Yogyakarta.
Sang raja pun prihatin dan segera bertapa di kawasan itu untuk mencari petunjuk. Dalam pertapaannya, Sultan mendapat wisik dari para setan Bekasakan yang mengatakan, untuk melakukan penggalian batu gamping dengan selamat, harus ada sepasang pengantin yang jadi tumbal setiap tahunnya.
Permintaan itu ditanggapi Sultan dengan tipu muslihat, yakni membuat sesaji berbentuk bekakak atau boneka pengantin untuk kemudian dikorbankan. Ternyata tipuan itu berhasil sehingga tradisi itu diteruskan hingga saat ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Untoro Budiharjo menuturkan upacara adat Saparan Bekakak merupakan satu event besar yang telah masuk dalam kalender event Kabupaten Sleman dan Provinsi DI Yogyakarta. (tempo.co)