Gusti menerangkan, kesimpulan laka tunggal itu dari keterangan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, yang menyebutkan korban terjatuh saat hendak melintas di depan Pangkalan TNI AL Malang yang masuk Ring II pengamanan Presiden SBY.
"Korban terjatuh dari motor, setelah melihat adanya penghalang kursi di tengah jalan," imbuh Gusti.
Kursi itu, lanjut Gusti, disediakan sebagai fasilitas petugas keamanan yang sedang berjaga di Ring II, bukan untuk menghalangi pengguna jalan. Meskipun jalan itu harus steril sejak pagi hari.
Ia menambahkan, sosialisasi penutupan jalan sudah dilaksanakan dengan memasang rambu serta menyiagakan petugas di jalur akses menuju tempat kejadian. "Sudah ada rambu jalan ditutup, begitu juga petugas yang berjaga sudah memberikan peringatan agar pengendara tak melintas," sambung Gusti.
Sampai kini upaya penyelidikan terus dilakukan guna melengkapi Berkas Acara Penyidikan (BAP) dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Memang diakui sampai kini belum memeriksa saksi korban karena masih menjalani perawatan medis.
Senada juga diungkapkan Kasatlantas Polres Malang Kota AKP Fahri Siregar yang memastikan putra tunggal pasangan Sudiro (46) dan Warsiti (39), warga Jalan Jodipan Wetan Gang I, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, korban kecelakaan tunggal.
Dalam kronologinya, pengendara motor tidak bisa mengendalikan laju motor saat mengetahui jalan ditutup, hingga terjatuh dan menabrak kursi yang tersedia di tengah jalan. "Dia (korban,red) jatuh dan tabrak kursi," tegas Fahri.
Terkait laporan Sulung atas dugaan penganiayaan, Fahri mengaku akan mendalaminya. Karena dari hasil olah tempat kejadian perkara tak menemukan tuduhan tersebut. "Mungkin akan kita dalami kebenarannya," aku Fahri.
Sebelumnya, Sulung mengaku dihajar aparat keamanan karena dianggap melanggar daerah steril di kawasan di Jalan Tanimbar atau depan Pangkalan TNI AL Malang, tempat SBY istirahat. Saat itu Sulung usai mengambil gaji bersama kawannya bernama Selamet dengan mengendarai motor, Rabu (11/1/2012) malam.
Sulung mengalami luka serius di bagian rahang dan gigi depan, pergelengan tangan kirinya juga patah yang diduga akibat terjatuh dari motor. Sejumlah luka lecet juga dialami di bagian tangan kirinya.
Karyawan perusahaan meubeler yang sekarang dirawat di RS Syaiful Anwar ini mengaku dompet berisi uang Rp 300 ribu dan surat berharga raib.
Insiden yang dialami Sulung ini oleh orangtuanya diserahkan ke Ronni Dwi Sulistyawan yang telah ditunjuk sebagai kuasa hukumnya. Ronni didampingi Selamet juga telah melaporkan secara resmi ke polisi.
"Sesuai keinginan keluarga, kami menempuh jalur hukum," tegas Ronni kepada wartawan di mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto. Bahkan Selamet yang dibonceng saat itu juga menyatakan menyaksikan apabila terjadi pemukulan yang dilakukan aparat keamanan kepada Sulung. (detikSurabaya)