Menurut Pakde Karwo, plastik merupakan limbah yang tidak bisa dihancurkan dalam kurun waktu ratusan tahun. Namun saat ini secara inovatif mampu diubah menjadi bahan bakar alternatif, bisa dirasakan manfaatnya menjadi bahan bakar kendaraan bermotor.
"Ini artinya ada perubahan paradigma dari beban menjadi manfaat yakni memanfaatkan plastik yang sulit diurai menjadi bahan bakar. Sungguh luar biasa karya anak-anak SMK ini," puji Ketua Partai Demokrat Jatim itu.
Penggunaan BBM dari sampah plastik ini merupakan nilai lebih dari sekadar produksi mobil ESEMKA. BBM dari sampah plastik hasil produksi SMKN 3 Madiun ini diujicobakan pada mobil karya SMKN 6 Malang dan SMK lainnya.
Pembuatan sampah plastik menjadi BBM ini merupakan terobosan kreatif yang berhasil dilakukan SMKN 3 Madiun, setelah sebelumnya ditemukan oleh siswa SMAN 5 Madiun.
Proses pembuatan BBM dari plastik diawali dengan semua bahan plastik dicacah kemudian dilakukan pembebanan pada tangki pirolisis dan pemanasan terhadap hasil cacahan itu.
Selanjutnya dilakukan proses kondensasi yang akan menghasilkan bahan bakar grade I mendekati kualitas premium dan grade II mendekati kuallitas kerosin. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit. Dengan 1 kg dapat menghasilkan 1 liter bahan bakar.
Menurut Pakde Karwo, pemanfaatan sampah plastik sebagai BBM alternatif bisa menjadi solusi yang bersifat ekologis sekaligus ekonomis. Apalagi dengan adanya kelangkaan BBM dari bahan baku fosil bisa teratasi dengan pemanfaatan sampah plastik yang mampu diolah oleh para pengabdi lingkungan di Jatim menjadi BBM.
"Inilah yang membedakan kreativitas inovatif yang dilakukan para pelajar dan guru pengabdi lingkungan yang tergabung dalam KAPAL (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan) Jatim,"tegasnya.
Jawa Timur, kata Pakde Karwo, telah memberikan inspirasi terhadap pemeliharaan lingkungan dan penggunaan produk dalam negeri. Ini terlihat dari KAPAL Jatim yang mengumpulkan pencinta lingkungan yakni WALHI dari DI Yogyakarta, Jateng, DKI Jakarta, NTT, NTB, Bali, Singkawang, Tarakan.
Untuk itu, Pakde Karwo meminta untuk menyatukan barisan melalui kegiatan non politik untuk membuat lingkungan jadi bersih dan hijau, serta membangun Indonesia ramah lingkungan.
Selain itu, kelompok-kelompok inovatif dari SMKN dari seluruh Jatim yang menghasilkan kendaraan bermotor juga berhasil dikumpulkan.
Pemprov Jatim kedepannya akan membantu inovasi SMK tidak hanya menjadi karoseri, tetapi menghasilkan mesin dan kendaraan bermotor. "Ada 11 produk kendaraan bermotor. Ini artinya bangsa kita adalah bangsa yang besar, serta membangun entrepreneur di masyarakat," tuturnya. (detikSurabaya)