Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Bojonegoro - Warga Kelurahan Banjarjo, Kecamaan Kota, Bojonegoro, Jatim, meminta pihak berwajib memperbaiki tebing Bengawan Solo di dekat pemukiman warga agar longsor di wilayah setempat tidak semakin berkembang.

"Paling tidak panjang tebing yang harus dipelengseng untuk mengamankan pemukiman warga di sini, sepanjang 100 meter, " kata seorang warga Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Kota, Darto (54), Minggu.
Selasa, 24 Januari 2012

Warga Bojonegoro Minta Tebing Bengawan Solo Diperbaiki
Sejumlah warga menyaksikan tebing Bengawan Solo yang longsor sepanjang 30 meter, lebar lima meter, dengan kedalaman 10 meter di Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim, Senin (23/1)
Menurut Darto, permintaan warga, sudah disampaikan kepada aparat kelurahan Banjarjo yang kemudian sudah diteruskan ke pemkab. Menyusul kejadian tebing Bengawan Solo setempat longsor sepanjang 30 meter, lebar sekitar lima meter, dengan kedalaman sekitar 10 meter, Minggu (21/1).

Dalam kejadian itu, sebuah gardu keamanan, garasi mobil dan rumah bagian belakang milik Rifai (43), amblas masuk ke Bengawan Solo.

"Sebelum longsor saya menjemur pakaian di dekat garasi dan merasakan tanah bergerak kemudian saya berlari menyelamatkan diri, " kata Ny. Sri Musih (68), yang rumahnya hanya tinggal sekitar empat meter dari tebing yang longsor itu.

Sedangkan rumah Rifai yang bagian belakangnya amblas masuk ke Bengawan Solo, sudah tidak bisa ditempati lagi, sebab diperkirakan longsoran tebing di wilayah setempat, masih akan berkembang. Menurut Faris (22), anak Rifai, sebelum kejadian longsor, orang tuanya sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp15 juta, untuk membangun pondasi rumah.

"Keluarga kami ada tujuh orang, sekarang ini ditampung di rumah famili, sambil membangun rumah darurat, dengan dibantu warga, " katanya, menjelaskan.

Menurut seorang warga lainnya, Sakirin (51), longsornya tebing Bengawan Solo di wilayah setempat, disebabkan beroperasionalnya sejumlah unit penambang pasir mekanik di bagian kiri Bengawan Solo di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, beberapa tahun yang lalu.

"Penambang pasir mekanik di Banjarsari itu, sempat beroperasional sekitar empat tahun, sebelum akhirnya dihentikan satpol pp, tapi pengaruhnya baru dirasakan sekarang, " katanya.

Yang jelas, lanjut Sukirin dibenarkan Darto, kalau tebing Bengawan Solo di wilayah setempat tidak diamankan dengan dibuat pelengsengan, belasan pemukiman warga di daerah setempat, juga akan terancam longsor, melihat kondisi tebing Bengawan Solo di daerah setempat.

"Longsornya tebing di sini, biasanya terjadi ketika air Bengawan Solo datang dan ketika air Bengawan Solo mulai surut, " kata Darto menambahkan. (antarajatim)

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :