Kenaikan harga BBM yang akan diikuti dengan kenaikan tarif dasar listrik mengundang reaksi anggota DPR RI.
Anggota Komisi VII DPR RI Dewi Aryani menegaskan bahwa kenaikan TDL dan BBM sama saja makin memperburuk dan membuat masyarakat menderita.
"TDL dan BBM naik bersamaan sama saja pemerintah menindas rakyat yang sudah makin susah hidupnya," tegas Dewi Aryani kepada Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Menurut dia, pemerintah berkewajiban menjalankan dan mengelola negara dengan baik. "Selama ini (pengelolaan negara) tidak dilaksanakan sesuai konstitusi, kok malah membuat rakyat menderita," sesalnya.
Dewi Aryani menegaskan, TDL tidak boleh naik, karena akan berpengaruh terhadap inflasi dan kegaduhan ekonomi, sosial dan politik. Hal ini harus menjadi fokus perhitungan pemerintah, termasuk risiko-risiko dalam pembuatan kebijakan.
Sebelumnya, Ketua Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, dan Banten, Firman Turmantara menilai, pemerintah terkesan memaksakan kedua kebijakan tersebut. Menurut dia, HLKI akan tetap menolak rencana kenaikan TDL dan BBM maupun pembatasan BBM subsidi.
“Saat ini perekonomian kurang bagus. Seharusnya jangan dinaikan, apalagi kedua kebijakan ini dilakukan dalam satu tahun yang sama,” ujarnya.
Untuk menyampaikan aspirasi tersebut, ia mengaku, saat ini sedang berkoordinasi dengan lembaga konsumen seluruh Indonesia. “Empat hari lalu saya sudah datang ke Badan Perlindungan Konsumen untuk minta difasilitasi bertemu dengan Menteri ESDM, tapi kementerian katanya menolak,” tutur Firman. (Tribunnews)