Para korban yang hanyut itu tengah dalam perjalanan pulang dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW di wilayah Kampus Dramaga IPB, Minggu sekitar 10.00 WIB. Saat melintas di atas jembatan bambu itu, warga jatuh ke dalam Sungai Cihideung yang tengah mengalir deras akibat hujan.
Berikut kronologinya;
Pukul 09.00, rombongan ibu-ibu dan anak-anak sebanyak 22 orang, warga Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pulang dari acara Maulid di Cibanteng. Mereka melanjutkan perjalanan ke Kampus IPB Dramaga (Dermaga) untuk meneruskan menghadiri acara Mauludan, yang ternyata tidak ada. Warga pun pulang.
Pukul 10.00, warga menyeberangi jembatan dala dua kelompok. Pada saat kelompok kedua menyeberang, jembatan yang lapuk itu goyang lalu ambruk.
Korban terjatuh ke Sungai Cihideung yang mengalir deras. Arus air deras karena kawasan Bogor dan sekitarnya diguyur hujan sejak Sabtu sore. Beberapa korban yang selamat segera mencari pertolongan.
Pukul 11.00, warga mulai mencari korban di Sungai Cihideung, dan sebagian lainnya membentuk Posko informasi
Pukul 13.00, korban pertama bernama Umamah (45), warga RT 01/RW 03, ditemukan di sungai di dekat Gunung Leutik dalam kondisi meninggal.
Pukul 14.00, data korban dapat divalidasi, yakni 14 orang selamat, 7 orang hilang, dan 1 orang ditemukan meninggal.
Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang diperkirakan hanyut di sungai tersebut. Adapun korban selamat sudah pulang ke rumah masing-masing. Korban selamat pada umumnya mengalami luka ringan, seperti lecet dan shock akibat peristiwa tersebut.
Berikut nama-nama korban hanyut yang didata oleh petugas SAR:
1. Eka binti Eman (9), warga RT 06/RW 02 Kampung Pambuaran
2. Rafi bin Eman (5), adik Eka
3. Ajay bin Engkos (9), warga RT 04/RW 02
4. Jahra bin Juli (6), warga RT 06/RW 02
5. Umamah (35), warga Kampung Cibanteng RT 01/RW01 Kampung Cibanteng Proyek
6. Maesaroh bin Haris, anak Umamah
7. Tia binti Jamal (10), warga RT 04/RW 02
8. Dini binti Junaidi (10), warga RT 06/ RW 02
Bupati Bogor: Jembatan Cihideung Hanya Darurat
Jembatan bambu yang dibangun warga untuk memudahkan akses menuju Kampus IPB Bogor di Dramaga sudah sejak lama diusulkan ditutup dan tak boleh dilewati.
"Awalnya itu jembatan darurat. Biasanya dalam kondisi seperti ini tidak boleh digunakan. Teman IPB sudah usulkan untuk ditutup karena sudah enggak layak," ujar Bupati Bogor, Rachmat Yasin kepada wartawan usai menjenguk keluarga korban terbawa arus di Bogor, Minggu (19/2/2012).
Rachmat yang datang bersama istri turut berduka dan prihatin atas kejadian robohnya jembatan bambu yang kerap diseberangi warga untuk ke kampus IPB Bogor di Dramaga ini.
"Mudah-mudahan selamat dicari. Apapun yang terjadi ini kehendak Allah, harus ikhlas menerimanya. Mudah-mudahan semua ketemu. Ini doa saya," ujar Rachmat kepada keluarga korban yang anak-anaknya belum ditemukan.
Dikatakan Rachmat, kejadian ini tidak bisa diprediksi. Saat kejadian, Rachmat mengaku ada di Jakarta, menghadiri acara partainya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Istora Senayan kompleks Gelora Bung Karno.
"Mari kita percayakan aparat TNI/Polri dan Tim SAR yang sedang mencari. Karena arus deras saya minta keluarga korban untuk tidak mencari. Karena airnya pasang. Ini adalah bencana, musibah yang tidak kita perkirakan," tegasnya. (Tribunnews.com)