Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Solo - Bentrok antara dua kubu yang berlangsung dua hari di Solo mencederai dua orang, salah satunya luka berat. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka, salah satunya adalah pimpinan kelompok preman di Solo.

Menurut juru bicara Polresta Solo, Ajun Komisaris Polisi Sisraniwati, Jumat 4 Mei 2012, dua orang yang ditangkap bernama Iwan Walet dan Mardi. Keduanya saat ini tengah ditahan dan diselidiki terkait dugaan pengeroyokan terhadap anggota laskar militan.
Sabtu, 05 Mei 2012

Bentrok Solo, Pimpinan Preman Jadi Tersangka
"Iwan Walet dan Mardi telah ditetapkan sebagai tersangka. Kami juga telah mengamankan para saksi," kata Sisraniwati.

Seorang warga Solo berinisial AU kepada wartawan mengatakan, Iwan Walet adalah pemimpin kelompok preman yang dikenal dengan nama Walet Merah. Laskar militan yang bentrok dengan kelompok Walet adalah Laskar Amal Ma'ruf Nahi Munkar.

"Bukan Laskar Jihad bentukan Ja'far Umar Thalib, tapi ini pengikut Yusuf Qurdowi yang mati ditembak Densus 88," kata AU.

Pernyataan AU ini dibenarkan oleh Sisraniwati. "Iya benar, mereka ini adalah sempalan-sempalan Qurdowi," kata Sisraniwati.

Kelompok laskar dan geng Walet Merah ini sering terlibat bentrok. Menurut AU, hampir setiap malam Minggu terjadi bentrok antara kedua kubu. Laskar, ujarnya, mendapat perlawanan ketika melarang para pemuda untuk mabuk-mabukan.

"Anggota laskar umumnya setiap malam Minggu keliling Solo untuk memberikan nasihat bagi anak-anak muda yang minum-minuman keras. Aktivitas ini sudah dijalani sejak lama," ujar dia.

Walet Merah, dia menambahkan, adalah satu dari banyak geng preman di Solo. Kebanyakan dari mereka menjaga perparkiran dengan beking orang-orang besar. "Preman-preman di Solo banyak, yang paling besar adalah Gondhez, DMC, WAM, dan Sultan," tuturnya.


Apa Penyebab Bentrok Laskar-Warga di Solo

Bentrok massa terjadi antara warga Kelurahan Gandekan, Solo, Jawa Tengah, dengan anggota laskar militan tertentu, Jumat 4 Mei 2012. Insiden di Jalan RE Martadinata itu merupakan kelanjutan dari kerusuhan yang terjadi pada Kamis sebelumnya.

Menurut Kasubag Humas Polresta Surakarta, Ajun Komisaris Polisi Sis Raniwati, bentrokan itu bermula saat ratusan anggota ormas pamer kekuatan, berjalan kaki keliling kampung. "Ada kelompok tertentu berjalan untuk menunjukkan kekuatan," ujar Sis.

Laskar itu, ujar Sis, bergerak dari Mojo Kelurahan Semanggi ke Pasar Kliwon, kemudian melewati Kelurahan Sangkrah dan bergerak ke Kelurahan Gandekan. "Mereka bukan sweeping. Mereka berjalan dengan rekan-rekannya dalam jumlah cukup banyak, ratusan," kata Sis. "Mereka intinya ingin memperlihatkan kepada warga bahwa mereka punya kekuatan. Bahwa 'kami ini kuat, lho'."

Sis menambahkan, laskar itu berjalan menyusuri gang di perkampungan, dan sampailah di dekat sebuah bengkel di Kelurahan Gandekan. Di bengkel itu, ada dua orang warga. Tiba-tiba, ada yang melempar botol ke arah iring-iringan laskar itu. Ratusan anggota laskar pun mengamuk dan menghajar dua warga yang ada di bengkel tersebut.

"Mereka mengira dua korban ini yang melempar, karena kedua korban ini dianggap dekat dengan yang melempar botol," ujar Sis.

Pengeroyokan brutal itu memicu kemarahan warga. Tak ayal, mereka menyerang balik anggota laskar. "Intinya balas dendam dari kelompok warga. Kemudian, ada motor kelompok itu dibakar," Sis menjelaskan.

Polisi terus berjaga-jaga untuk mencegah terulangnya peristiwa berdarah itu. "Polri berupaya secara maksimal untuk mengantisipasi agar warga tidak memprovokasi kegiatan kelompok itu," katanya. (VIVAnews)
Bentrok laskar militan vs warga di Solo (ANTARA)

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :