Serangga yang biasa keluar saat matahari mulai tenggelam itu, kata Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya, Alexandre, berkerumun di tempat yang terang seperti pada lampu.
"Jika bersentuhan dengan benda lain atau bagian tubuh manusia, Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan beracun," katanya, Senin (19/3/2012). Menurutnya, serangga yang biasa disebut semut semai, semut kayap atau Charlie itu merupakan predator tanaman padi atau musuh alami dari wereng dan kepik.
Jika tanaman padi atau yang sejenis menghilang, serangga itu memilih berkerumun di tempat yang terang dan hangat. Hari ini kata Alex, pihaknya menerjunkan dua tim untuk melakukan penyemprotan di titik-titik tertentu khususnya yang berdekatan dengan pemukiman warga.
"Penyemprotan menggunakan bahan alami seperti campuran sari Biji pohon Mahoni, Laos, dan Serai agar tidak berbahaya bagi manusia," jelasnya.
Tiga hari sebelumnya, gerombolan Tomcat juga dilaporkan menyerang apartemen elit di Jalan Kejawan Putih Surabaya. Beberapa penghuni yang terkena serangan Tomcat mengaku kulit mereka melepuh, panas, gatal-gatal dan meninggalkan noda hitam.
Kenapa Diberi Nama Tomcat?
Serangga tomcat belakangan menghebohkan masyarakat karena menyerang warga Surabaya. Korban serangan tomcat mengalami dermatitis, kulitnya seperti melepuh, mengeluarkan cairan, dan merasa gatal.
Di balik persoalan mencegah serangan, mengobati luka yang ditimbulkan, maupun apa penyebab munculnya serangga ini, ada hal lain yang cukup menarik, yakni soal nama. Mengapa diberi nama tomcat?
Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf, mengungkapkan bahwa serangga tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Di beberapa wilayah Indonesia, serangga tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. Menurut Aunu, kumbang ini sejatinya merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes.
"Masyarakat menyebutnya tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat F-14," ungkap Aunu lewat e-mail kepada wartawan, Selasa (20/3/2012).
Nama tomcat sendiri sebenarnya di luar negeri merupakan merek produk pengontrol populasi hewan pengerat dan produk lem semut. Tomcat juga merupakan produk pestisida.
Kumbang tomcat dalam bahasa Inggris juga sering disebut rove beetle. Jenis kumbang ini mencakup famili Staphylinidae, terdiri dari ribuan genus dan kurang lebih 46.000 spesies. Spesies Paederus fiscipes adalah salah satu jenis kumbang yang masuk dalam genus Paederus. Totalnya, ada sekitar 12 spesies yang masuk genus tersebut.
Ciri-ciri serangga ini adalah memiliki kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, dan sayap kebiruan. Warna mencolok berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya, bahwa serangga ini punya racun. Ukurannya sekitar 7-10 mm. Tomcat biasa hidup di persawahan. Pada siang hari, serangga ini biasa terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng dan hama padi lainnya.
"Jadi, sebetulnya kumbang tomcat ini atau Paederus fuscipes adalah serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan hama-hama padi," jelas Aunu. Pada malam hari, serangga ini cenderung tertarik pada cahaya lampu. Hal inilah yang menurut Aunu memicu masuknya tomcat ke rumah atau apartemen warga di Surabaya.
Adapun dermatitis yang dialami warga diakibatkan oleh racun paederin yang diproduksi serangga dengan bantuan bakteri. Racun akan keluar saat serangga dalam bahaya atau dipencet.
Terkait dengan pencegahan serangan-serangga ini, Aunu mengimbau masyarakat untuk menutup jendela atau pintu rapat saat malam sebelum menyalakan lampu. Ventilasi jendela bisa ditutup dengan kain kasa untuk memperkecil kemungkinan tomcat masuk. Warga juga diimbau tidak memencet jika serangga hinggap di bagian tubuh, cukup menghalau dengan kertas atau tiupan. Bila sampai terkena racun, maka langkah pertama adalah membasuh kulit dengan sabun beberapa kali. (kompas)
Diserang Tomcat, Hubungi Nomor Ini!
Menanggapi serangan serangga tomcat, Dinas Pertanian Surabaya membuka layanan call center. "Kami buka tujuh hari hingga pukul 22.00 WIB," kata Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya, Alexandro S. Yahaya, ketika dihubungi pada Selasa, 20 Maret 2012.
Nomor yang bisa dihubungi warga Surabaya adalah 031-8275404. Penelepon bisa mengadukan serangan serangga tomcat ke nomor ini dan meminta bantuan ke Dinas Pertanian. (tempo)