"Pak Bupati minta untuk bisa menahan diri dan tidak terpancing untuk berbuat sesuatu yang nanti malah akan memperkeruh suasana," kata Ahmad Zamroni kepada detiksurabaya.com, Rabu (14/3/2012).
Namun bupati kata Ahmad Zamroni juga meminta kepada aparat kepolisian untuk melindungi warga Lamongan yang mencari nafkah di Kota Pahlawan. Aksi balas dendam dengan merazia pedagang makanan asal Lamongan dinilai tidak perlu dilakukan bonek. Sebab kata bupati, warga Lamongan dan Surabaya adalah satu keluarga sehingga saling menghormati.
Aksi sweeping pedagang asal Lamongan itu terjadi di kawasan Klampis, Dharmahusada dan Kedungdoro pada Selasa (13/3/2012) malam. Massa yang mengendarai motor mencopoti dan merusak spanduk milik pedagang yang terdapat tulisan Lamongan. Bahkan salah sati pelayan kedai di Kedungdoro sempat terkena pukulan.
Sebelumnya Wakil Walikota Surabaya Bambang DH juga meminta para bonek menahan diri dan tidak melakukan aksi balas dendam memyusul tewasnya lima rekannya di Lamongan saat perjalanan naik kereta menuju Bojonegoro untuk menyaksikan laga Persebaya melawan Persibo beberapa waktu lalu.
Wawali Surabaya Minta Bonek Tidak Teror Pedagang asal Lamongan
Teror terhadap pedagang makanan asal Lamongan di Kota Surabaya menuai keprihatinan. Wakil Walikota (Wawali) Bambang DH meminta semua pihak bisa menahan diri untuk tidak bertindak main hakim sendiri.
"Temen teman bonek harus bisa menahan emosi," kata Bambang DH, Rabu (14/3/2012).
Bambang DH mengaku terkejut dengan adanya aksi sweeping terhadap pedagang asal Lamongan yang dilakukan kelompok pemuda yang konvoi bermotor di sepanjang jalan di kawasan Klampir, Dharmahusada hingga Kedungdoro pada Selasa (13/3/2012) malam.
Kejadian semacam itu, kata dia, sebenarnya sudah berusaha diantisipasi dengan digelarnya pertemuan bersama 8 kepala Bakesbanglinmas kota/kabupaten yang memiliki suporter sepak bola fanatik.
"Sebenarnya inisiatif saya mengundang kawan kawan Linmas 8 kota/kabupaten kemarin malam itu diantaranya mengantisipasi hal semacam ini. Nah, sekarang kok malah sudah terjadi," kata Bambang DH.
Dengan kejadian ini, Bambang DH berharap agar para kepala Bakesbanglinmas di daerahnya masing-masing segera menghubungi para ketua suporter untuk bisa bertemu agar tak terjadi sentimen antar suporter lintas kota.
"Jangan sampai ada konflik lintas kota. Dan semestinya Linmas Pemerintah Provinsi Jatim juga bisa segera mengambil langkah proaktif agar tidak terjadi gesekan. Harus ada kepekaan eskalasi. Apalagi sekarang suhu politik makin panas dengan rencana kenaikan harga BBM," katanya.
Sekali lagi Bambang menyerukan kepada seluruh pendukung Persebaya untuk tidak bertindak sendiri-sendiri.
"Saya sudah kontak beberapa ketua suporter atau bonek untuk bisa menahan diri. Tetap tertib. Sebab jangan sampai nanti ada balasan dari kota-kota lain terhadap warga Surabaya," terang Bambang DH. (detikSurabaya)