"Rencana aksi massa menolak kenaikan BBM ini akan digelar pada hari Selasa tanggal 27 Maret di seluruh daerah di Jawa Timur. Aksi ini sesuai dengan perintah partai," kata Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Bambang DH saat jumpa pers bersama Ketua DPC PDIP Kota Surabaya serta pengurus DPD dan Fraksi PDIP DPRD Jatim, di kantor DPD, Jalan Kendangsari, Minggu (25/3/2012).
Bambang DH yang ditunjuk DPD PDIP Jatim sebagai korlap aksi ini mengatakan, dari 38 kabupaten dan kota, sudah 29 daerah yang menyatakan siap melakukan aksi menolak kenaikan BBM di daerahnya masing-masing.
"Instruksi partai, untuk semua struktural bergerak. Sampai siang ini, yang sudah dilaporkan 69.450 orang," tuturnya.
Salah satu daerah yang siap menolak kenaikan BBM yakni Kota Surabaya dengan jumlah massa lebih dari 15.000 orang, terdiri dari kader, pengurus, simpatisan maupun elemn serikat pekerja atau mahasiswa yang mempunyai visi sama yakni menolak kenaikan BBM.
"Aksi ini satu tekad melangkah menolak kenaikan BBM. Kalau ada tambahan misalnya menolak outsourching, PDIP juga mendukung karena outsourching dilarang. Tapi kita tetap fokus menolak kenaikan BBM," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menambahkan, Surabaya siap menggelar aksi besar-besaran. Bahkan, pada saat bersamaan dengan agenda rapat paripurna, pihaknya akan mendorong Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan statmen menolak kenaikan BBM.
"Kita juga akan mendorong, agar DPRD secara kelembagaan, juga menolak kenaikan BBM. Dari 7 fraksi di DPRD Surabaya, 4 sudah gabung, 2 fraksi masih negoisasi. Kalau fraksi demokrat pasti lepas," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang DH yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya berpesan kepada massa aksi di seluruh daerah di Jawa Timur yang serentak menggelar aksi pada Selasa (27/3/2012), segera melaporkan jumlah massanya ke masing-masing polres.
"Waspadai provokator. Karena kalau aksi tertib, biasanya sulit dibubarkan. Dengan cara-cara penyuspan, pasti ada provokator yang menginginkan aksi bubar," kata Bambang yang mengaku sering aksi demo dan paham dengan cara-cara para provokator.
Ia menegaskan, pihaknya akan menurunkan satgas PDIP yang mengenakan seragam maupun pengamanan tertutup. Jika ada provokator, pihaknya akan menangkapnya dan diserahkan ke instasi provokator itu.
"Kalau ada (provokator) tangkap. Identitasnya kita periksa dan kita laporkan ke institusinya," tuturnya.
Untuk aksi besar-besaran di Surabaya, rencananya ribuan massa akan berkumpul di gedung DPRD Surabaya pukul 10.00 Wib. Dan tidak menutup kemungkinan, akan melanjutkan aksinya di kantor gubernur atau kantor Balaikota Surabaya. Dalam aski tersebut, juga disiapkan panggung untuk berorasi.
"Siapa saja yang sevisi, boleh berorasi. Saya juga siap (berorasi)," terangnya.
Bambang mengakui, aksi turun jalan pada Selasa pekan depan, tidak menutup kemungkinan akan menganggu arus lalu lintas. Namun, pihaknya berharap, masyarakat juga menyadari tentang perjuangan menolak kenaikan BBM.
"Berjuang pasti memerlukan pengorbanan. PDIP tidak hanya memperjuangkan diri sendiri, karena dampak kenaikan BBM sangat memberatkan masyarakat. Sekarang belum naik saja, sudah banyak harga kebutuhan yang sudah naik. Kalau sudah naik, biasanya susah turunnya," jelasnya. (detikSurabaya)