“Mereka menamakan diri Front Islam Prancis, jaringan Anshar Al Muslimin Maroko,” kata Dynno Chresbon kepada Tempo, Rabu 21 Maret 2012. Dynno menerangkan, belum ada pernyataan resmi dari jaringan Anshar Al Muslimin Maroko soal teror di depan gedung Kedutaan Besar RI di Paris baru-baru ini.
Seperti diketahui, bom meledak di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Rabu, 21 Maret 2012 pukul 05.45 waktu setempat. Seperti dikutip AP, Seorang karyawan melihat tiga orang meninggalkan bungkusan, tetapi ia sempat meninggalkan tempat sebelum bom meledak. Ledakan ini menyebabkan kerusakan dan dilaporkan tidak ada korban terluka.
Para saksi melihat tiga pria meletakkan bungkusan di dekat bangunan di ibu kota Prancis. Seseorang melihat paket tersebut dan memindahkannya 10 meter sebelum kabur dari lokasi.
Bom meledak beberapa menit kemudian sekitar pukul 05.45 pagi. "Sekitar satu jam sebelum orang-orang berada di jalanan," kata seorang sumber. Akibatnya ada kerusakan ledakan jendela dalam radius 50 meter.
Indonesia Tak Punya Musuh di Prancis
Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo yakin kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis, bukanlah sasaran utama pengeboman yang terjadi Rabu pagi 21 Maret 2012 sekitar pukul 05.45 waktu setempat.
"Menurut data yang ada, Indonesia tidak punya musuh dengan kelompok-kelompok yang ada di negara tersebut," kata Tjahjo melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu 21 Maret 2012.
Namun politisi PDI Perjuangan ini mengingatkan pemerintah mengenai pengamanan KBRI di seluruh dunia yang masih memakai pola standar koordinasi dengan aparat setempat. Aparat intelijen Indonesia belum mendukung di setiap KBRI seluruh dunia. "Kecuali yang akan dikunjungi Presiden RI," ujarnya.
Adapun, tak ada korban akibat ledakan bom dekat KBRI. Meski beberapa jendela gedung kaca pecah dalam radius 50 meter dari lokasi kejadian.
Ledakan Bom KBRI Prancis Terekam CCTV
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan insiden ledakan bom di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Rabu, 21 Maret 2012 dinihari waktu setempat, terekam CCTV.
Saat ini, aparat keamanan setempat masih menyelidiki dan melihat CCTV. "Sampai sekarang belum ada laporan," kata Djoko di kantor kepresidenan, Rabu, 21 Maret 2012.
Penyelidikan insiden ledakan bom itu bekerja sama dengan kepolisian setempat. Pemerintah Indonesia belum mengetahui kemungkinan pelaku tertangkap dan terekam CCTV. "Baru dianalisa. Ledakan itu juga belum tentu dituju ke KBRI, jangan menebak-nebak dulu," kata Djoko.
Pada Rabu, 21 Maret 2012, sekitar pukul 05.15 waktu setempat, bom meledak di dekat KBRI Paris. Bom itu diduga berasal dari paket yang diletakkan tidak jauh dari gedung KBRI.
Menurut saksi mata setempat, paket itu diletakkan oleh tiga orang dan meledak tak lama setelah ketiga orang itu meninggalkan lokasi. Ledakan bom dilaporkan merusak bangunan yang berada dalam radius 50 meter. (tempo.co)