"Saya tidur sangat nyenyak, tidak digigit nyamuk," ujar Dahlan Iskan, Kamis (29/3/2012).
Ia mengatakan, kebiasaannya terjun langsung di tengah masyarakat merupakan bagian dari penghayatan atas keadaan yang dialami rakyat Indonesia. "Saya tidak mencari kepuasan atau popularitas. Saya melakukan penghayatan secara real, nyata terhadap apa yang dialami rakyat seperti apa yang dialami Pak Hadi," kata Dahlan.
Dahlan, bersama warga Seworan, melakukan shalat subuh bersama di mushala. Kemudian, Dahlan jalan-jalan mengelilingi sawah menikmati suasana desa dan udara yang sejuk.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menginap di rumah keluarga petani Hadi Sumarto dan Sarjiyah di Seworan, Triharjo, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat melakukan kunjungan ke Kulon Progo.
Dahlan yang disuguhi makanan khas Kulon Progo berupa geblek dan tempe bengok (kacang polong) sempat mengajak warga setempat berbincang-bincang tentang pertanian.
Hadi Sumarto yang ditanya mengenai perasaannya mendapat kunjungan seorang menteri, bahkan sampai menginap, mengatakan dirinya serasa mendapat wahyu dari langit.
"Seperti dapat bintang jatuh dari langit," kata Hadi.
Tidur di Lantai Tanah Bersama Warga
Dahlan yang tiba di Desa Seworan sekitar pukul 00.05 WIB, Kamis (29/3/2012), langsung menyalami Hadi Sumarto beserta keluarganya. Warga Seworan lain yang telah menunggu Dahlan Iskan sejak sore langsung ikut mendekat dan berjabat tangan. Beberapa di antara warga bahkan mendapat pelukan Menteri BUMN itu.
Segera setelahnya, Dahlan disuguhi makanan khas Kulon Progo berupa geblek dan tempe bengok (kacang polong). Dengan lahapnya, Dahlan makan geblek sembari minum teh panas. Setelah istirahat sejenak, Dahlan Iskan pun mengajak ngobrol warga tentang pertanian.
Dalam pembicaraan itu, Hadi Sumarto sang tuan rumah menuturkan bahwa dirinya memiliki tanah seluas 1.800 meter persegi dengan hasil panen sekitar 10 kuintal. Namun setelah dikurangi biaya beli pupuk dan membayar sewa traktor, keuntungan yang tersisa hanya sekitar satu kuintal gabah kering. "Sekarang harga gabah kering sebesar Rp 3.000 per kilogram. Padi juga terserang hama sundep," kata dia.
Menanggapi hal-hal yang disampaikan para petani, Dahlan Iskan meminta Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulon Progo menyediakan lahan 20 hektar untuk pengembangan padi varietas unggul seperti varietas Cieherang, Inpari 13, dan Legowo. "Tolong segera disediakan 20 hektar untuk lahan pertanian," kata Dahlan.
Sementara itu, Hadi Sumarto yang ditanya mengenai perasaannya mendapat kunjungan seorang menteri, bahkan sampai menginap, mengatakan dirinya serasa mendapat wahyu dari langit. "Seperti dapat bintang jatuh dari langit," kata Hadi di depan mantan Dirut PLN itu.
Mendengar pengakuan itu, Dahlan Iskan dan rombongan pun tak segan tidur beralaskan tikar di lantai tanah rumah Hadi Sumarto. (kompas)