Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Cilacap - Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, kembali melakukan penggeledahan di rumah yang dijadikan tempat praktik aborsi milik dr RD, di Jalan Gatot Subroto No.12a, Cilacap, Kamis 22 Maret 2012.

Dari hasil pengeledahan, polisi menemukan buku daftar pasien dokter RD, mulai Januari 2011 hingga Maret 2012.
Jum'at, 23 Maret 2012

Dokter Aborsi di Cilacap Gugurkan 2.927 Janin
Polisi menemukan buku daftar pasien dokter RD, mulai Januari 2011 hingga Maret 2012
Ditemukan juga sejumlah kartu kontrol pasien, diantaranya milik tersangka DH, pasien terakhir dokter RD yang menjalani aborsi.

Dari hasil temuan tersebut, polisi kemudian memeriksa tersangka N dan tersangka D, asisten dokter RD. Keduanya diminta menjelaskan temuan polisi mengenai buku daftar pasien dan kartu kontrol pasien.

"Pasien yang sudah diaborsi diberi tanda bintang merah di buku daftar pasien. Setelah dihitung, dokter RD ternyata telah melakukan aborsi sebanyak 2.927 kali sejak Januari hingga Maret," kata Kasat Reskrim Polres cilacap, Ajun Komisaris Guntur Saputro.

Sementara dari kartu kontrol, diketahui pasien paling akhir yang bernisial DH, diaborsi setelah umur kehamilannya sudah tujuh bulan, dengan dengan biaya Rp2.750.000. Dalam kartu kontrol juga dijelaskan tanggal kontrol akhir dan kekurangan biaya yang harus dilunasi.

Dari temuan buku daftar pasien dan kartu kontrol, polisi kemudian melakukan mengembangkan. Diketahui bahwa dokter RD mulai membuka praktik aborsi sejak 1991. Hingga Maret 2012, jumlah pasien yang datang tercatat telah mencapai 24 ribu lebih.

Hingga kini, polisi telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini. dr RD, dua asistennya, N dan D, gadis yang menjalani aborsi yang berinisial DH, tiga pengantar, dan satu tersangka yang membayar proses aborsi.

Polisi belum menahan dr RD karena masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina karena menderita sakit jantung dan lambung. Sedangkan DH juga masih dirawat di RSUD Cilacap, karena harus menjalani pembersihan rahim karena masih terdapat sisa aborsi yang belum bersih.

"Tujuh tersangka ditahan di Mapolres Cilacap," kata Guntur Saputro. (VIVAnews)
Lokasi praktek aborsi di Cilacap
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :