"Alhamdulillah kami bisa menang dengan temuan bahan bakar kendaraan memanfaatkan energi matahari dan air kencing atau urine," terang Nurul Inayah, saat ditemui di sekolahnya Jalan Danau Ranugrati, Kota Malang, Kamis (3/5/2012) siang.
Inayah mengungkapkan, sistem kerja dari temuannya ini adalah memanfaatkan energi matahari melalui solar cell yang disimpan dalam baterai lithium ditambah subsidi nitrogen yang berasal dari air kencing.
"Urine untuk menghasilkan nitrogen,dan energi matahari untuk menyimpan energi dalam baterai," ungkap siswi asal Pasuruan, Jawa Timur, ini.
Energi yang dihasilkan ini lanjut dia, dapat menggerakkan motor mobil remote control hingga sejauh 17 kilometer, dengan lama penyerapan solar cell selama 5 jam ditambah 1 liter urine. "Energi sebesar 2 volt itu bisa menggerakan motor mobil hingga sejauh 17 kilometer," terang siswi duduk di kelas 11 ini.
Ia menerangkan, cara kerja ini bisa diadopsi pada kendaraan roda empat dengan perbandingan jumlah beban kendaraan. Temuan ini memang didesaign mobil untuk wilayah perkotaan dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam.
"Ini desaign kendaraan dalam kota," terang dia seraya didampingi Nanda.
Mereka mengaku, ide ini muncul dari buruknya sistem sanitasi di asrama sekolah sejak November 2011 silam, kebocoran limbah memaksa untuk berpikir memanfaatkan urine.
Pertama mereka menggunakan air untuk energi cadangan, namun, tak berjalan sesuai harapan. "Makanya kita kemudian pakai urine yang mempunyai unsur gas lebih dibandingkan air," aku Nanda.
Keduanya tengah berupaya mematenkan hasil temuan mereka ini. Mereka juga berharap pemerintah memberikan perhatian dengan menerapkan kepada mobil nasional yang hemat energi serta ramah lingkungan.
"Gas buang berupa nitrogen juga diperlukan oleh tanaman, sangat ramah lingkungan," papar Nanda. (detikSurabaya)