"Dari Demokrat yang paling potensial, ya, Bu Ani," ujar Melani di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 15 Mei 2012.
Melani mengatakan dalam beberapa diskusi internal, nama Ani Yudhoyono sudah sering dijagokan untuk maju. Selain pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ani juga berpengalaman mendampingi presiden selama dua periode. "Kami merasa kehadiran Bu Ani dalam beberapa kegiatan sangat mengayomi."
Ani juga dinilai paham dengan kondisi kekinian yang terjadi di dalam dan luar negeri. "Kader Demokrat yang paling potensial itu, ya, Bu Ani," ujarnya. Di kalangan perempuan Demokrat, menurut dua, nama Ani Yudhoyono diinginkan untuk maju. "Mau tidaknya itu tergantung Pak SBY."
Usul mengajukan Ani Yudhoyono itu, kata Melani, sudah disampaikan pada Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono. Namun keputusan akhir tetap akan diserahkan pada Majelis Tinggi. "Semua ada mekanismenya," ujar dia. Saat ini Demokrat, menurut Melani, akan fokus dulu pada pemenangan legislatif.
Anggota Dewan Pembina lainnya, Hayono Isman, mengatakan pencalonan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden sudah sulit dilakukan. Meskipun mengaku juga mendukung Ani sebagai calon presiden, tetapi dia menghargai keputusan yang sudah dibuat SBY bahwa tak akan mencalonkan keluarganya sebagai capres.
Hayono yakin ada banyak kader Demokrat yang mendukung Ani, tetapi terganjal dengan keputusan resmi SBY. "Itu sudah jadi keputusan keluarga dan saya rasa tak akan berubah. Ini harus bisa dipahami oleh kader perempuan yang ada di Demokrat," ujar Hayono. (tempo.co)