Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Di dunia bisnis dan ekonomi Indonesia, nama taipan Sudono Salim atau lebih dikenal dengan Liem Sioe Liong sudah melegenda.

Dialah yang mendirikan kerajaan bisnis yang menggurita di bawah bendera Grup Salim. Antara lain kepemilikannya di Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, dan peritel Indomaret.
Senin, 11 Juni 2012

Sudono Salim, dari Penyalur Cengkeh Sampai Bos BCA
Lahir di Fuqing, Fujian, Cina Selatan, 16 Juli 1916, Salim meninggalkan negaranya dan berlabuh di Medan, Sumatera Utara, pada 1936. Ia bergabung dengan saudaranya, Liem Sioe Hie, dan saudara iparnya, Zheng Xusheng.

Hijrah ke Kudus, Jawa Tengah, Salim mulai mencoba pertaruhan sebagai penyalur cengkeh. Bisnisnya terus berkembang pesat dari permintaan untuk produksi rokok kretek.

Salim membangun hubungan baik dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat membantu suplai obat ketika perang kemerdekaan 1945. Ia pun dekat dengan Soeharto, saat itu masih tentara biasa, yang kemudian menjadi presiden RI selama 32 tahun. Sejak itulah ia dikenal dekat dengan Soeharto di zaman Orde Baru.

Pada 1952, Salim memperluas bisnis perdagangannya dengan bekerja sama dengan pengusaha etnis Cina di Singapura dan Hong Kong. Pabrik sabunnya menjadi salah satu pemasok utama untuk TNI.

Pada 1968, ia mendapatkan hak untuk monopoli impor cengkeh. Sebuah joint venture dengan pebisnis Hokchia, Cina, membuatnya menjadi produsen terbesar tepung di Indonesia. Kedua perusahaan inilah yang memberinya modal untuk mendirikan perusahaan semen Indocement pada 1973.

Pada 1990, ia mendirikan perusahaan makanan yang saat ini menjadi salah satu perusahaan raksasa Tanah Air, yaitu Indofood. Tak berhenti di situ, ia juga merambah perbankan, yang akhirnya membentuk bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA).

Taipan yang juga sering dipanggil sebagai Om Liem ini menyerahkan tampuk kepemimpinan manajemen Kelompok konglomerat Salim ke putranya Anthony dan Harlim Exstrada pada 1992.

Om Liem mengembuskan napas terakhirnya di Singapura Ahad sore, 10 Juni 2012.


Sudono Salim di Mata Bekas Karyawannya 

Meski sudah lama meninggalkan Grup Salim, Philip S. Purnama terus teringat akan pimpinan di grup yang memiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Sudono Salim atau Liem Sioe Liong.

Philip yang pernah menjadi direksi di Indofood mengingat Om Liem (panggilan akrabnya) sebagai pimpinan yang memiliki pendekatan yang baik kepada rekan bisnis maupun karyawannya. "Kepemimpinannya sangat kuat dan pendekatannya luar biasa bagus," kata Philip, yang saat ini menjadi Presiden Direktur Integra Mining Group, Ahad, 10 Juni 2012.

Menurut Philip, tidak hanya menggunakan akal pikiran, Om Liem memimpin perusahaan dengan menggunakan hatinya. Dia pun mengingat Om Liem sebagai pemimpin yang sangat perhatian.

"Beberapa kali melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, Pak Sudono terus memperhatikan personel eksekutifnya," katanya.

Tak hanya itu. Meski sibuk, kata dia, Om Liem menyempatkan hadir di pernikahannya 16 tahun lalu. "Padahal saya waktu itu masih sebagai staf di Indofood dan bapak pun sudah pensiun dari Indofood," ujarnya.

Sudono Salim atau Liem Sioe Liong meninggal pada pukul 15.50 waktu setempat. Sudono wafat di Singapura dan dikabarkan meninggal karena sakit.

Om Liem, panggilan akrabnya, lahir di Fuqing, Fujian, Cina, 16 Juli 1916. Berarti, dia wafat pada usia 95 tahun.


Selamat tinggal Om Liem...


Sumber: .tempo.co
Liem Sioe Liong alias Sudono Salim
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :