"Kita negara agraris, tapi tahun lalu kita impor beras mencapai 1,7 juta ton atau setara dengan Rp 7 triliun, tahun ini jangan sampai kita impor lagi, makanya Bulog saat ini membentuk pasukan semut untuk menyerap beras petani," kata Dahlan di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Dikatakan Dahlan, Bulog harus bekerja keras dan dari laporannya, per Juni ini Bulog sudah berhasil menyerap 2,1 juta ton beras dalam negeri.
"Sudah berhasil serap 2,1 juta ton per Juni ini, serapan itu jauh lebih baik dibandingkan serapan Bulog selama dua tahun terakhir," ujar Dahlan.
Dahlan juga mengaku sudah menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan penurunan produksi padi yang terus menurun.
"Tiap musim kedua panen, produksi beras mesti turun 40%, ini pasti ada sebabnya, kata petani itu karena vitamin-vitamin yang di dalam tanah sudah banyak terserap pada musim panen pertama, tapi saya tidak percaya, pasti ada sesuatu," ucapnya.
Setelah melakukan kerjasama dengan PT Sang Hyang Seri, akhirnya ketemu sedikit jalan keluar.
"Jadi setiap hektar tidak lagi turun produksinya 40% tiap panen musim kedua, tetapi saat ini hanya turun sekitar 3 kilogram," tandasnya.
Dahlan mengatakan, sampai saat ini pemeritnah memutuskan tidak akan melakukan impor beras lagi.
"Rapat bulan depan, saya yakin diputuskan pemerintah belum akan melakukan impor beras. karena gudang-gudang Bulog sekarang sedang dipenuhi beras dari petani," tandas Dahlan.
Bulog: 50% Pasokan Beras Berasal dari Jawa
Perum Bulog hingga Juni 2012 telah menyerap beras petani hingga 2,1 juta ton melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya. Penyuplai beras terbanyak berasal dari Pulau Jawa.
Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan pengadaan beras sudah jauh lebih baik dan tinggi dibandingkan 2010 dan 2011. Sampai Juni ini Bulog telah melakukan pengadaan 2,1 juta ton beras, meskipun masih lebih rendah dibandingkan pengadaan beras tahun 2009 sebesar 3,6 juta ton.
"Selama ini kita tak punya hambatan, paling hanya cuaca saja. Jawa masih menjadi sumber penyumbang beras nasional, dari 2,1 juta ton, sampa bulan ini, 50% berasal dari Jawa. Jawa Timur lebih 600.000 ton, Jawa Tengah lebih dari 400.000, Banten dan Jawa Barat lebih dari 300.000 ton," kata Sutarto usai rakor pangan di Kementerian Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (6/6/2012)
Sutarto menegaskan dengan kondisi demikian, maka pasokan beras di dalam negeri aman hingga 8 bulan ke depan.
Sementara itu Menteri Pertanian Suswono mengatakan produksi beras nasional tahun ini melampaui target. Ia menegaskan produksi beras mencapai titik aman bahkan melampaui 3,2% dari target.
"Iklim kita normal nggak ada masalah, dan pupuk juga nggak ada masalah, kebutuhan pupuk tahun ini 9 juta ton. Jika ada kekurangan pupuk maka buyer membayar di bulan berikutnya," katanya. (detikfinance)