Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Kediri - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menolak tuntutan ratusan pedagang Pasar Grosir yang menginginkan supaya pasar tidak dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pasar Joyoboyo.

Alasannya, pemkot menyerahkan pengelolaan sembilan pasar, salah satunya Pasar Grosir, semata-mata untuk mendongkrak peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Sembilan pasar kita serahkan kepada PD Pasar sudah final. Baik secara hukum, ekonomi dan sosial, kami bisa ngatur pengelolaan melalui perwali (Peraturan Walikota)," tegas Sekretaris Kota Kediri, Agus Wahyudi menjawab tuntutan para pedagang yang melakukan unjuk rasa di Balaikota Kediri, Senin (02/07/2012).

Ditegaskan Agus, target utama penyerahan sembilan pasar ke PD Pasar adalah peningkatan PAD. Selain itu untuk melindungi para pedagang. Agus menjanjikan PAD Pasar Grosir akan meningkat setelah dikelola PD Pasar. Jika sebelumnya PAD Pasar Grosir ketika dikelola Dinas Pasar sebesar Rp 10 miliar, akan naik di atasnya.

Disinggung mengenai beberapa tuntutan pedagang, di antaranya permintaan Hak Guna Bangunan (HGB), Agus menjanjikan akan membahasnya lebih lanjut. Pemkot Kediri akan melakukan koordinasi dengan DPRD Kota Kediri.

Secara terpisah, Ketua Koperasi Podo Joyo Rukun, Hardiono, mengatakan kepada para pedagang yang ikut berunjuk rasa bahwa tuntutan mereka sudah dituruti. Pemkot Kediri akan memberikan serifikat HGB atas kios pedagang.

"Mengenai persoalan penataan pedagang yang amburadul dengan adanya pedagang baru, ke depan akan ada pengembangan pasar. Sedikitnya sudah ada sekitar 200 kios yang disiapkan. Tetapi, itu mendatang," pungkasnya. [beritajatim]