Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Hasil hitung cepat pemilihan gubernur DKI Jakarta untuk sementara bertabrakan dengan hasil-hasil survei sebelumnya.

Empat lembaga survei--Indo Barometer, Sugeng Sarjadi School of Government, Lingkaran Survei Indonesia, dan Puskaptis (Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis) menyatakan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli bakal menang mudah.
Kamis, 12 Juli 2012

Mengapa Jokowi Bisa Memutarbalikkan Hasil Survei
Pasangan yang biasa disebut Foke-Nara ini meraih suara 36,7 persen sampai 47,2 persen. Hasil perhitungan cepat sementara ternyata berbicara lain. Justru pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang unggul sementara. Menurut hitungan cepat Indo Barometer, Rabu, 11 Juli 2012, hingga pukul 15.30 Jokowi-Basuki meraih 46,9 persen suara. Adapun Foke-Nara hanya 28,8 persen. Data yang masuk hitung cepat Indo Barometer mencapai 64,7 persen dari total suara.

Hasil serupa terlihat pada perhitungan cepat Lingkaran Survei Indonesia. Jokowi-Ahok meraih 43,04 persen suara. Posisi kedua ditempati pasangan incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli sebesar 34,18 persen suara. Peringkat ketiga ditempati pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini dengan 11,1 persen, disusul duet independen Faisal Basri-Biem Benjamin 5,2 persen. Pasangan Alex Noerdin-Nono Sampurno hanya meraih 4,37 persen suara. Adapun pasangan Hendardji-Riza meraih 1,84 persen suara. Data yang masuk hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia mencapai 75 persen dari total suara.

Menurut LSI, perbedaan ada di swing voter yang mencapai 30 persen. Kemungkinan aktivitas kampanye tim Jokowi-Ahok bekerja lebih efektif dan berhasil meraih simpati dari para swing voter. Kemungkinan lain jumlah pendukung Foke beralih ke kandidat lain atau memilih menjadi golongan putih.

J.J. Rizal, sejarawan yang juga pengamat Kota Jakarta, menilai Jokowi berhasil merebut hati masyarakat. "Pendapat-pendapat Jokowi sangat berani, berbeda dengan Foke yang lebih berhati-hati," kata Rizal seperti dikutip TV One.

Menurut data Indo Barometer, pasangan Jokowi memenangi di hampir semua wilayah pemilihan Jakarta kecuali Jakarta Selatan. Jokowi-Ahok menang di Jakarta Timur (40 persen), Jakarta Pusat (45,8 persen), Jakarta Utara (47,4 persen), dan Jakarta Barat (48,9 persen). Data itu senada dengan hasil hitungan cepat Lingkaran Survei Indonesia. Foke cuma menang di Jakarta Selatan (37,8 persen). Adapun Jokowi menang di Jakarta Timur (43,65 persen), Jakarta Pusat (41,59 persen), Jakarta Utara (48,19 persen) dan Jakarta Barat (46,7 persen)

Lingkaran Survei Indonesia
1. Fauzi-Nachrowi 34,18% -- survei sebelumnya 25 Juni 2012 43,7%
2. Hendarji-Riza 1,84% -- survei sebelumnya 1,2%
3. Jokowi-Ahok 43,04% -- survei sebelumnya 14,4%
4. Hidayat-Didik 11,81% -- survei sebelumnya 8,3%
5. Faisal-Biem 4,75% -- survei sebelumnya 5,8%
6. Alex-Nono 4,37% -- survei sebelumnya 3,9%

Indo Barometer
1. Fauzi-Nachrowi 32,3% -- survei sebelumnya 22 April 2012 36,6%
2. Hendarji-Riza 2,4% -- survei sebelumnya 1,4%
3. Jokowi-Ahok 44,9% -- survei sebelumnya 17,9%
4. Hidayat-Didik 11,1% -- survei sebelumnya 18,5%
5. Faisal-Biem 5,2% -- survei sebelumnya 4,1%
6. Alex-Nono 4,7% -- survei sebelumnya 3,6%

Mega: Soal Koalisi Bukan Urusan Jokowi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ternyata mempersilakan calon gubernur DKI Jakarta Jokowi bertemu dengan sejumlah rivalnya politiknya, Rabu 11 Juli 2012. Menurut Mega, pertemuan Jokowi dengan sejumlah kandidat gubernur lain tak lebih dari silaturahim politik saja. "Ya enggak apa-apa. Itu kan hanya silaturahim saja," kata Mega di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Mega menolak pertemuan antara Jokowi dan kandidat gubernur dari PKS Hidayat Nurwahid, misalnya, adalah terkait koalisi PDIP dan PKS. "Tidak segampang itu. Urusan koalisi bukan urusan Jokowi, tapi urusan partai," kata Mega. "Jadi itu urusan DPP partai." Menurut Mega, jika nantinya akan ada kerja sama, hal itu akan masuk dalam rapat di DPP PDIP. Seluruh perubahan politik menyangkut koalisi dalam pemilihan ini menjadi keputusan rapat partai. "Semua toh juga dilaporkan dan hasilnya selalu dirapatkan di DPP PDI Perjuangan untuk diputuskan partai," kata Mega.

Rabu 11 Juli 2012 pagi, Megawati dan suaminya, politikus senior PDIP Perjuangan Taufiq Kiemas, menggunakan hak pilihnya di Kebagusan. Datang ke TPS 031 yang terletak di seberang rumahnya, Mega diantar oleh calon gubernur nomor tiga yang jadi jago koalisi PDIP dan Gerindra. Dalam kesempatan tersebut, Taufik mengaku optimistis Jokowi-Ahok bisa menang dua putaran. "Kalau tidak optimistis saya tidak ke sini," katanya.

Taufik pun memprediksi pemilihan gubernur DKI Jakarta kali ini akan berlangsung dua putaran. "Doakan saja. Prinsip sih menang. Insya Allah saja. Kalau begini (ramai) di tempat lain, ya menang," katanya.

Saat mencoblos hari ini Megawati mengenakan baju kotak-kotak berwarna hijau-cokelat dengan celana hitam panjang, sementara Taufik Kiemas menggunakan tangan panjang biru dan celana biru. Mega mencoblos dengan nomor urut 270 sementara Taufik Kiemas mencoblos tepat setelah Mega dengan nomor urut 271. (tempo.co)
Jokowi Dampingi Megawati Coblos Surat Suara

      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :