Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Menurut Kasiop Satpol PP Donny Damanik, pedagang liar yang tumbuh bak jamur di bulan Ramadhan, bukan hanya menempati lapak-lapak di depan kios atau toko pedagang resmi, tapi juga berjejer di antara tangga atau pun eskalator pasar.

Akibatnya, akses pengunjung yang ingin berbelanja ke kios atau pun toko semakin sempit.

Medan - majalahbuser.com, Satpol PP Pemko Medan melakukan penertiban pasar Brayan Jl.Yos Sudarso Medan, dikarenakan maraknya pedagang liar di Kota Medan ditengarai kian memperburuk citra pasar tradisional.

Menurutnya, hal itu tentu bukan hanya berdampak pada aktivitas penjualan dan pembelian, tapi akan berpengaruh juga pada pola pikir pembeli yang semakin yakin kalau pasar tradisional itu identik dengan kesemrawutan. Sehingga Saat pol PP Menggelar penertiban terhadap para pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di pasar Brayan.

"Apalagi saat menjelang bulan suci ramadhan, para pedagang kaki lima telah memakai bahu jalan yang dijadikan lapak tempat berjualan para PKL" ungkapnya.

Dalam melaksanakan penertiban ini, Satpol PP juga di bantu oleh Camat Kec.medan Barat, Sutan.T.Lubis dan Lurah Kec.Medan Barat Erliansyah Siregar. Hal tersebut dikarenakan pihak kecamatan dan kelurahan sangat peduli untuk menata kembalai dan melakukan penertiban Pasar Brayan agar menjadi lebih baik.

Sempat terjadi perselisihan kecil saat operasi penertiban ini dilakukan, adu mulut terjadi saat para anggota Satpol PP ingin menggeserkan barang-barang dagangan PKL, dan membongkar lapak dagangan para PKL. Namun, berkat pendekatan dan mediasi yang baik, operasi penertiban yang dipimpin langsung oleh Kasiop Satpol PP Donny Damanik ini berjalan aman dan lancar.

Kepada para PKL, Kasiop Satpol PP Donny Damanik menjelaskan, bahwa seluruh Pasar yang berada di kota Medan sedang dalam penataan, seperti yang di instruksikan Walikota medan tentang Pemberdayaan wilayah UU No.75 Tahun 2001. (Holbert/ADV)