Kelima itu adalah Puro'o, Langko, Tomado, Anca dan Kanawu, kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat meninjau lokasi korban gempa bumi di Sigi, Senin (20/8).
Gubernur yang mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Syamsul Maarif meninjau lokasi bencana sampai ke Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi mengatakan pemerintah akan berusaha membuka kembali jalan yang tertimbun agar bisa dilalui kendaraan sepeda motor.
Selain jalannya tertimbun, wilayah itu juga tidak bisa dijangkau layanan telepon seluler sehingga komunikasi menjadi terhambat. "Satu-satunya jalan adalah membukanya agar bisa dijangkau meski hanya dengan jalan kaki," katanya.
Menurut Gubernur, yang penting saat ini adalah wilayah itu sudah bisa dijangkau dulu. "Kasihan saudara-saudaraa kita di sana. Mereka sangat membutuhkan bantuan makanan dan keperluan lainnya. Apalagi justru yang banyak korban meninggal dunia dan kerusakan bangunan di Kecamatan Lindu," ujarnya.
Jumlah rumah yang rusak di kecamatan itu, sesuai data yang ada sebanyak 551 buah dan korban jiwa empat orang. Pemerintah setempat akan menggunakan helikopter untuk menyalurkan bantuan ke lima desa itu.
"Besok pagi distribusi makanan dan kebutuhan lainnya untuk korban gempa di Lindu akan dilakukan dengan helikopter," kata Longki Djanggola.
Selain gubernur, Wagub Sulteng Sudarto, Danrem 132/Tadulako Letkol Inf Marga Taufiq, Bupati Sigi Aswadin Randalemba dan sejumlah kepala dinas tingkat provinsi dan Kabupaten Sigi juga ikut ke lokasi bencana.
Jaringan Telepon di Daerah Gempa masih Terhambat
Jaringan telepon seluler (ponsel) di Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah, masih terganggu. Akibatnya, posko utama bencana di desa itu pada hari ketiga pascegempa bumi harus menggunakan radio jenis all band.
Sejumlah wartawan yang meliput dampak gempa di Kecamatan Kulawi hanya bisa pasrah akibat gangguan jaringan komunikasi tersebut.
"Harusnya gangguan itu segera diatasi. Sehingga akses informasi bisa lebih cepat dan mudah dilakukan terutama untuk mendapatkan data dari lokasi bencana," kata Muhammad Sharfin, repoter sebuah televisi nasional di Kulawi, Senin (20/8).
Anggota TNI Kodim 1306/Donggala di posko pun harus menghubungi pemilik radio di beberapa kecamatan. (ant/micom)