Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Kunjungan  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton untuk ke sekian kalinya ke Jakarta banyak menuai kontroversi, ada yang mendukung juga ada kecaman dari berbagai pihak.

KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan bahwa AS sering melakukan standar ganda dalam kebijakan internasionalnya.
Rabu, 05 September 2012

Kedatangan Hilary Didemo karena AS Sering Standar Ganda
Presiden SBY menyambut Menlu AS Hillary Clinton di halaman depan Kantor Presiden, Selasa (4/9) pagi. (foto: rusman/presidensby.info)
Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia harus lebih objektif dalam menerima kunjungan Hillary Clinton. Pemerintah Amerika Serikat yang kerap melakukan standar ganda mengenai berbagai persoalan di dunia internasional.

"Yang harus kita soroti juga ialah Amerika itu sering melakukan standar ganda, dalam berbagai persoalan dunia mengenai liberality (kebebasan), human right (HAM),  juga standar ganda terhadap konflik Israel-Palestina," terang  KH Said Aqil Siroj seusai memberikan sambutan dalam acara Launching Munas Alim Ulama dan Konbes di Kantor PBNU Jl Kramat Raya 164, Jakarta, (4/9/2012).  

Namun, lanjut dia, apabila kedatangan Menlu AS itu hanya sebagai kunjungan bilateral negara sahabat dan membawa kebaikan bagi Bangsa Indonesia, tanpa ada intervensi dan kepentingan apapun maka harus dihargai.

"Tamu datang, ya kita sebagai tuan rumah harus menyambutnya dengan ramah dan baik,"ujarnya.

Selama mengarah pada kebaikan, tambah dia, kedatangan Menlu AS Hillary Clinton harus di respon secara positif, bantuan ekonomi yang diberikan juga harus ditelaah secara objektif, jangan sampai merugikan Bangsa Indonesia.

"Saya kira Indonesia sudah sangat stabil dan solid, kerukunan antar suku, ras, dan agama tetap terjaga, soal kedatangan Menlu AS itu, kita ngga usah demo-demoanlah,"pungkasnya.


SBY-Hillary Tak Bicarakan Renegosiasi Freeport

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton di kantor Presiden Jakarta, Selasa (4/9/2012). Usai pertemuan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menjelaskan isi pertemuan.

"Antara lain masalah yang dibahas, hubungan bilateral AS dan Indonesia khususnya bagaimana kedua negara bisa mewujudkan yang dinamakan kemitraan koperhensif Indonesia-AS," kata Marty.

Dalam fase tanya jawab dengan wartawan, ditanyakan mengenai renegosiasi Freeport. "Masalah itu sama sekali tidak dibahas. Masalah yang menyangkut Freepot, baik Presiden dengan Hillary Clinton, maupun pembicaraan Ibu Clinton dengan kami," kata Marty.

Menurut dia itu sesuatu yang bisa dipahami karena ini tidak menyangkut pemerintah AS dan pemerintah Indonesia.
"Jadi masalah itu tidak dibahas. jika ada yang menanyakan apakah perkembangan kondisi Papua dan Papua Barat dibahas, sama sekali tidak dibahas. Semata masalah bilateral dan regional dan global yang dibahas," kata Marty.


Kantong Mata SBY Isyarat Lelah Saat Ketemu Hillary

Mungkin karena begitu padatnya aktifitas kenegaraan, mata Presiden Yudhoyono kelihatan mengantuk dan sembab saat bertemu dengan Menlu Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton.

Dari bidikan lensa kamera Tribunnews tertangkap gambar adanya kantong mata di bawah kedua kelopak penglihatan kepala negara. Kedua mata SBY juga kelihatan sipit, mengesankan kurang tidur.

Tampak Hillary Clinton (kiri) bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/9/2012). Dalam kunjungannya di Indonesia, Hillary memuji kinerja Menlu Indonesia dalam menyatukan negara-negara ASEAN menyikapi sengketa Laut Cina Selatan.

Jangan kesehatan ya Pak SBY!



sumber: tribunnews

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :