Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
JAKARTA - Kedutaan Besar RI di Malaysia akhirnya mengeluarkan informasi terkait kronologi penembakan terhadap empat orang yang diduga warga negara Indonesia (WNI) oleh Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat (7/9/2012) di Taman Meru, Ipoh, Perak, Malaysia.
Jum'at, 14 September 2012

Kronologi Penembakan 4 WNI di Malaysia
KBRI di Malaysia mengatakan, Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat pukul 03.00 mencurigai adanya sebuah mobil Proton Wira yang berkeliling di kawasan perumahan Taman Meru. Polisi setempat pun langsung menghampiri mobil tersebut. Namun, pengendara mobil tersebut malah berusaha melarikan diri ketika Kepolisian Diraja Malaysia mendekat.

"Kemudian, terjadi kejar-mengejar dengan pihak polisi. Kendaraan akhirnya berhenti setelah terlebih dahulu menabrak tebing dan 4 orang didalam mobil keluar dari kendaraan dengan menembak ke arah polisi Diraja Malaysia," tulis Kedubes RI di Malaysia dalam siaran persnya, Kamis (13/9/2012).

Pada saat pengejaran, klaim Kepolisian Diraja Malaysia, telah terjadi tembak menembak antara polisi dan empat orang yang berada di dalam mobil Proton Wira. Buntut dari aksi tembak-menembak tersebut, keempat orang tersebut tewas.

Dari tempat kejadian perkara, Kepolisian Diraja Malaysia menemukan barang bukti berupa 2 buah senjata api dan 3 bilah parang, barang-barang seperti 3 buah laptop, 3 kamera digital, lima ponsel, 2 jam tangan dan plat nomor kendaraan palsu serta sejumlah uang baik dalam bentuk Yen, Rupiah maupun Ringgit Malaysia.

"Tidak ada satu dokumen dan identitas apapun dari korban dimaksud ditemukan di tempat kejadian perkara," tulis Kedubes RI di Malaysia. Selanjutnya, keempat jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun, Ipoh, untuk keperluan otopsi.

Dari pengambilan sampel dan cap sidik jari korban dan pencocokan dengan catatan kriminal pihak Kepolisian Malaysia, diketahui bahwa 2 orang dari 4 korban diketahui berkewarganegaraan Indonesia. Selanjutnya, pada Jumat itu juga, Interpol Malaysia telah menyampaikan informasi kepada KBRI Malaysia mengenai kematian 4 yang diduga kemungkinan berkewarga negaraan Indonesia.

"Selanjutnya KBRI Kuala Lumpur langsung melakukan komunikasi ke Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk memperoleh informasi dan penjelasan atas kejadian dimaksud," kata siaran pers itu. Pada hari itu juga, Kementerian Luar Negeri RI menghubungi Kedubes Malaysia di Jakarta untuk memperoleh klarifikasi serupa atas kejadian tersebut.

Pada Sabtu (8/9/2012), KBRI di Kuala Lumpur mengirim staf ke Perak untuk melakukan pengecekan dan melakukan pertemuan dengan pihak Kepolisian Diraja Malaysia untuk memperoleh informasi lebih lanjut. KBRI juga telah mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan hasil otopsi dan melihat secara langsung jenazah korban dimaksud.

Untuk mendapatkan gambaran langsung terkait kejadian perkara, pada hari itu, KBRI mengunjungi tempat kejadian perkara dan mencari informasi dari pihak yang dapat diminta keterangan dari tempat kejadian perkara.

Selanjutnya, pada Senin (10/9/2012), satu jenazah juga telah diidentifikasi langsung oleh istri korban di rumah sakit dan dikonfirmasi adalah WNI asal Probolinggo, Jawa Timur. Saat ini korban yang telah teridentifikasi tersebut dalam proses pemulangan ke Indonesia yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh KBRI Kuala Lumpur.

Terkait tiga jenazah lainnya, Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur akan terus berupaya untuk mengidentifikasi identitas korban dan menemukan keluarga korban jika jenazah teridentifikasi WNI. KBRI juga akan memfasilitasi pemulangan jenazah korban dimaksud.

Baru Tiga WNI Tewas yang Identitasnya Diketahui

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, dari empat yang tewas, baru tiga WNI yang diketahui identitasnya.

"Tiga dari jenazah masing-masing bernama Yasin, Tandi, dan Ahmad," ujar Jumhur di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Jumhur mengatakan, pihaknya akan memeriksa penyebab kejadian. Ia mengaku mendapat laporan telah terjadi aksi saling tembak antara WNI dan polisi. Namun, dari empat WNI, tiga di antaranya memiliki catatan kriminal.

"Kami kan enggak bisa membela membabi buta," katanya.

Jumhur meminta publik jangan mengaitkan TKI dengan kriminalitas. Ia menuturkan, sekitar dua juta TKI bekerja dengan baik di luar negeri. Mengenai kasus ini, satu keluarga ahli waris sudah dihubungi KBRI.

"KBRI berhasil menemukan ahli waris Ahmad, dan istri Ahmad dan memfasilitasi kepulangan suaminya ke Purbalingga," jelasnya.

Empat WNI  tewas ditembak polisi Malaysia, di negara bagian Perak. Sebagian anggota tubuh mereka, diduga diambil oleh warga Malaysia. Penembakan terjadi pada 7 September 2012 sore. (KCM/Tribunnews)
demo-kelurga-tki-di-kedubes-malaysia

      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :