"Sebelum ke Ambon, saya Aby dan Umy dan juga adik saya, tinggal di SBB, setelah itu ke Fak-Fak dan baru datang ke Ambon belum lama. Saya tidak tahu nama Aby, Umy," ujar Tun Abdurrahman kepada wartawan usai ayahnya diamankan tim Densus 88 Anti Teror, Minggu 9 September 2012.
"Sampai sekarang saya hanya panggil Abi dan Umi," katanya. Tun Abdurrahman juga tidak tahu tanggal lahir dan usianya saat ditanyakan wartawan.
Ketika penangkapan ayahnya dan tiga orang lainnya, Tun mengaku, disuruh pergi meninggalkan rumah. "Saya di suruh pergi dulu nanti baru kembali lagi, saya main-main di rumah tetangga," tuturnya.
Saat itu dia tidak tahu ayahnya di bawa ke mana dan oleh siapa. Namun belakangan, dia mengetahui bahwa ayahnya sudah ditangkap polisi. "Tadi Aby dan Umy ada," ucapnya. Bocah berusia setingkat sekolah dasar itu mengaku kini sudah tidak lagi sekolah di Pondok Pesantren Almansuroh Ambon.
Sementara dari penulusuran, pelaku yang ditangkap Densus, baru saja tinggal di kawasan RT.01/21 BTN Manusela selama kurang lebih empat bulan. Pria tersebut juga jarang beradaptasi dengan warga sekitar. Bahkan warga juga tidak mengetahui identitas yang bersangkutan.
"Saya sudah lama tinggal di sini, tapi saya tidak tahu nama orang yang ditangkap. Sebab yang bersangkutan selalu tertutup," kata Abdullah Soumole, warga setempat.
Puluhan anggota Densus berseragam lengkap yang dibantu Gegana Polda Maluku, meringkus empat pria yang tidak diketahui identitasnya di RT.02/21 Kelurahan Air Kuning, BTN Manusela Ambon.
Dari penangkapan tersebut polisi mengamankan satu buah senjata SS-1 dan satu buah senjata api organik tipe MK-3 serta ratusan peluru dan satu buah granat nanas.
Mabes Benarkan Densus Tangkap 4 Teroris di Ambon
Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap empat orang tersangka teroris di Ambon, Minggu 9 September 2012.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar membenarkan penangkapan tersebut.
"Iya benar. saya sudah mendapatkan informasi itu dari tim Densus di sana," ujar Boy.
Namun Boy belum bisa menjelaskan identitas empat tersangka yang diringkus tim Densus 88. "Saya sedang menunggu info detilnya seperti apa. Diamankan di mana, saya belum dapat informasi itu," kata Boy.
Puluhan anggota Densus berseragam lengkap yang dibantu Gegana Polda Maluku, meringkus empat pria yang tidak diketahui identitasnya di RT.02/21 Kelurahan Air Kuning, BTN Manusela Ambon.
Dari penangkapan tersebut polisi mengamankan satu buah senjata SS-1 dan satu buah senjata api organik tipe MK-3 serta ratusan peluru dan satu buah granat nanas.
Salah satu warga setempat, Amril Duwila menyatakan, sebelum mengamankan empat warga, pada pukul 17.00 Wit, pihak Densus terlebih dahulu melakukan pengintaian di lokasi.
Sekitar pukul 15.30 Wit, pihak Densus langsung melakukan penangkapan dan meringkus empat pemuda dengan barang bukti senjata api.
Saat penangkapan, tak ada perlawanan, pihak polisi juga tidak mengeluarkan tembakan peringatan apapun.
"Saya disuruh membawa satu peti peluru yang disita dari rumah orang yang ditahan," ujar Amril Duwila. (VIVA)