Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, mengungkapkan rencana pemerintah Indonesia untuk membeli pesawat helikopter serang Apache, mengejutkan.

Mengejutkan, kata politisi PDI Perjuangan ini,  karena selama ini  Kemenhan maupun TNI tidak pernah merencanakan pembelian helikopter Apache baik dalam APBN 2012 maupun RAPBN 2013 yang akan datang.
Sabtu, 22 September 2012

Rencana Pembelian Helikopter Apache Mengejutkan
"Tahun ini TNI memang akan membeli 8 Unit heli serang seharga 90 juta dollar US dan 16 unit heli serbu seharga 170 juta dollar US.  Kedua jenis pesawat itu akan dibeli dari PT DI dan sudah dilakukan kontrak," Tubagus menjelaskan dalam rilisnya, Jumat (21/9/2012).

Dikatakan, harga satu unit helikopter Apache tanpa senjata diperkirakan sekitar 40 juta dollar Amerika Serikat.  Dan bila dipersejatai, harganya akan meningkat menjadi 60 juta dollar Amerika Serikat setiap untinya, atau 600 juta dollar Amerika Serikat untuk 10 unit . Tugabus Hasanuddin berharap, pemerintah sebaiknya konsisten saja dengan rencana yang dibuatnya.

Bulan Februari lalu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kepada wartawan usai menghadiri Workshop Enhancing defence Cooperation on Public Affairs dengan Kemhan AS di Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2012) lalu mengungkapkan rencana pemerintah membeli sejumlah helikopter serang Apache dari Amerika Serikat (AS) untuk menambah kekuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).

"Pemerintah berminat membeli Apache sebanyak delapan unit," ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Sjafrie menjelaskan, pengadaan delapan unit helikopter serang jenis Apache itu merupakan rencana pembelian yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan Indonesia dan Sjafrie juga menegaskan bahwa heli tersebut tidak ditawarkan pihak AS namun Indonesia yang mencari.
"Mereka (AS) tidak menawarkan, kami yang mencari," jelas Sjafrie.

Saat itu, Sjafrie mengutarakan, belum ada deal antara pemerintah Indonesia dengan AS terkait pembelian helikopter tersebut. Sementara yang sudah disepakati adalah pembelian pesawat tempur jenis F16 dari Amerika Serikat. (tribunnews)


"Heli Chinook Lebih Penting daripada Apache"

Komisi I DPR menilai pembelian helikopter Chinook dari Amerika Serikat lebih penting daripada heli tempur Apache AH-64/D. Pesawat  Chinok lebih multifungsi.

"Komisi I tahun lalu pernah mengusulkan ke Kementerian Pertahanan untuk membeli pesawat Chinook dari Amerika Serikat dengan skema MFS (military foreign sales)," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, Jumat, 21 September 2012.

Menurut Mahfudz, kegunaan heli Chinook sangat multifungsi, terutama untuk membantu operasi penanggulangan bencana.

"Apache memang diperlukan sebagai heli serbu, namun lebih prioritas Chinook. Syukur kalau pemerintah Amerika Serikat bisa tawarkan keduanya," ungkap dia.

Namun pembelian Apache juga diperlukan untuk mengimbangi Singapura. "Namun akan lebih efektif jika diprioritaskan Chinook atau dilakukan secara bersamaan," tegasnya.

Meski rencana pembelian heli tempur sudah ramai diperbincangkan, Mahfudz belum mengetahui lebih detil soal realisasi. Sebab, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera ini, sampai saat ini belum ada anggaran untuk pembelian Apache. "Termasuk juga dalam rencana anggaran 2013," kata dia.

Seperti diketahui, Amerika Serikat akan menjual delapan unit helikopter tempur Apache AH-64/D kepada Indonesia.

Ini merupakan perkembangan terkini kerjasama pertahanan antarnegara setelah Washington beberapa waktu lalu memberi hibah 24 unit jet tempur F-16 ke Jakarta. (viva)
apache-longbow-ilustrasi
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :