Lebih aneh lagi, demam tidur ini kadang menyerang sehari saja dan kadang ada juga yang terserang selama dua hari dan kemudian bisa kembali beraktivitas.
"Kalau nak diikuti, nak tidur terus. Seharian pun jadi. Pokoknya ingin tidur saja. Banyak di sini yang sudah kena,” kata Sakinah, ibu rumah tangga yang juga sedang hamil muda memberikan keterangan pada Kepala Dinas Kesehatan Lingga, Ignatius Luti, Jumat (12/9).
Ia tidak mengetahui apa penyebab yang dialami oleh beberapa orang terkait penyakit demam tidur itu.
Menurut warga lainnya, kala demam itu menyerang bersamaan dengan sakit kepala yang tinggi, terkadang hanya panas saja. Suaminya, kata perempuan itu, juga mengalami demam tersebut. Bahkan sebelumya, ia pun terkeNa damam tidur hingga malas beraktivitas. Tidak hanya itu, dalam keadaan duduk pun bisa tertidur.
“Sekarang ini suami saya. Kemarinnya saya pula. Banyak lah di sini yang sudah kena. Semua orang di Pertanian ini sudah tahu,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Lingga, Ignatius Luti, mengatakan belum bisa menyimpulkan penyebab dari demam tersebut. Ia pun menyempatkan diri untuk memeriksa drum di rumah warga serta melihat kondisi kesehatan.Namun, ia memperkirakan demam ini karena perubahaan cuaca secara ekstrem.
“Mungkin karena perubahan cuaca yang ekstrem sehingga tubuh menjadi lemah. Tetapi bisa juga demam karena nyamuk. Saya belum tahu pasti,” katanya. Ia pun berancana akan mengirim petugas lapangan untuk mengecek demam yang dialami masyarakat itu.
Luti pun meminta warga untuk menjaga kesehatan menjaga lingkungan di sekitar tempat tinggal. Ia menyarankan agar air di drum-drum penampungan tidak dibiarkan terlalu lama agar tidak menjadi tempat berkembangnya nyamuk.
“Besok kita minta petugas untuk mengecek lagi. Jika ada warga yang demam, silahkan periksa ke puskesmas atau rumah sakit,” ujarnya lagi. (tribunnews)