"Bung Karno dan Pak Harto sama-sama orang yang sangat berjasa buat bangsa dan negara ini. Kalau Bung Karno sudah, tapi mengapa Pak Harto tidak (diberi gelar pahlawan nasional)," ujar Ketua Yayasan Keluarga Besar Sorharto (KBS) Indonesia, Kiswadi Agus, kepada wartawan di Solo, Rabu (7/11/2012).
Kiswadi mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang dinilainya mengabaikan jasa besar para pendahulu. Namun demikian, dia masih berharap pemerintah masih menunjukkan itikad baik dengan segera merealisasikan desakan mereka untuk pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
"Jika tidak, kami akan menyerukan kepada para pendukung untuk tidak menggunakan hak suara dalam pemilu nanti. Ini sikap kami di organisasi dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan sikap keluarga Cendana," lanjutnya.
Sedangkan untuk pilpres, Kiswadi mengaku masih akan melakukan penjajagan dengan para kandidat atau calon presiden yang akan bertarung. Jika nanti ada calon yang yang bersedia memberikan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto setelah terpilih sebagai presiden maka KBS dan seluruh pendukungnya akan menjatuhkan pilihan untuk calon tersebut.
Ditanya Soal Gelar Pahlawan bagi Soeharto, Djoko: Step by Step-lah
Mantan Presiden Soekarno dan mantan Wakil Presiden Muhammad Hatta resmi mendapat gelar pahlawan nasional. Dalam pertimbangannya, disebutkan keduanya berjasa saat menjabat jadi pemimpin negara. Mungkinkah ini berlaku bagi mantan Presiden Soeharto?
Djoko Suyanto selaku ketua Dewan Gelar dan Jasa bagi pahlawan tak mau berkomentar banyak. Dia tak mau membenarkan atau membantah soal rencana gelar pahlawan bagi Soeharto.
"Yang sekarang saja dulu. Step by step-lah," jawab Djoko singkat saat ditanya hal tersebut di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Sementara Jimly Asshiddiqie sebagai anggota Dewan Gelar menegaskan, pembahasan gelar pahlawan bagi Soeharto memang sudah dibahas. Namun, kata dia, belum ada keputusan pasti.
"Belum ada keputusan apa-apa. Mungkin saja bisa dijadikan pahlawan, tapi nanti ada pertimbangan sendiri," ujar Jimly.
Nama Soeharto diusulkan oleh beberapa pihak sebagai pahlawan. Namun kontroversi masih menghiasi namanya. Lebih banyak lagi orang yang menolak gelar tersebut mengingat gaya kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia.
LIPI : Benarkah Setelah Soekarno-Hatta, Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Sejarawan Asvi Warman Adam punya dugaan bahwa pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soekarno-Hatta, akan berimbas pada Soeharto. Asvi percaya, nantinya pemerintah akan berargumen bahwa setiap mantan presiden berhak atas gelar pahlawan.
"Saya menduga pemberian gelar pahlawan nasional pada Soekarno-Hatta untu meloloskan Soeharto. Semua akan menjadi pahlawan nasional, semua mantan presiden," kata Asvi yang juga peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rabu (7/11/2012).
Asvi menjelaskan, Soekarno-Hatta sudah mendapat gelar pahlawan proklamator yang merupakan gelar pahlawan tertinggi. Proklamasi adalah puncak dari perjuangan kemerdekaan dan hanya dua orang saja yang mendapat gelar proklamator.
Kemudian, dalam UU No 20/2009 tentang Pemberian Gelar dan Tanda Jasa, pahlawan proklamator diakui sebagai gelar pahlawan. Jadi, pemberian gelar pahlawan nasional ini dipertanyakan.
"Dahulu kan Soeharto sudah diusulkan, jadi artinya sudah di tangan presiden namanya. Jadi ya kalau tidak tahun ini, mungkin tahun depan Soeharto menjadi pahlawan," terangnya.
Asvi juga menuturkan, kalau seandainya memang dengan pemberian gelar pahlawan ini untuk merangkul keluarga Soekarno, sebenarnya ada cara yang lebih pas yakni terkait hari lahir Pancasila 1 Juni.
"Kalau mau menghormati tetapkan saja 1 Juni sebagai lahir Pancasila. Itu kan karya Soekarno," tuturnya. (detik)