Jakarta - Insiden Lalu Muhammad Zohri yang tampak kebingungan mencari bendera merah putih usai memenangi kejuaraan dunia atletik U-20 jadi sorotan. Apalagi setelah itu muncul postingan dari media massa dan persatuan atlet di Polandia yang menyatakan Zohri mendapatkan bendera dari negara itu. Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) menepis isu itu.
Postingan berita media massa Polandia itu terdapat di sport.onet.pl dengan judul 'Mistrzostwa swiata juniorów w lekkoatletyce: sensacyjny mistrz paradowal z polska flaga (Kejuaraan Dunia Junior di Atletik: Juara Sensasional diarak dengan bendera Polandia)'. Di dalam berita tersebut ditulis bahwa orang Polandia meminjamkan Zohri bendera mereka untuk parade seusai finis. Bendera berwarna putih merah itu cukup dibalik agar terlihat seperti bendera Indonesia. Banyak yang menyangka bahwa Indonesia dan Polandia adalah negara yang dekat.
Begitupun dengan akun Twitter resmi Asosiasi Atletik Polandia (@PZLANews) mencuit soal bendera Polandia yang digunakan Zohri. Mereka membenarkan bahwa bendera itu adalah bendera Polandia.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjawab insiden itu melalui postingan di Instagram. Dia mengunggah foto penjelasan dari pihak Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) terkait insiden bendera yang jadi sorotan.
PASI menjelaskan, tim official Indonesia telah membawa bendera merah putih dari Jakarta. Namun lambatnya bendera merah putih yang diterima Zohri disebabkan karena posisi duduk tim official dengan Zohri cukup jauh dari lintasan. Tim juga merekam video pertandingan sebagai bahan evaluasi Zohri yang juga akan bertanding di Asian Games 2018.
"Perlu kami jelaskan bahwa sesuai keterangan pelatih yang mendampingi, tim Indonesia yang terdiri dari 4 orang (2 pelatih dan 2 atlet) sudah menyiapkan bendera sejak dari Jakarta. (Tadinya tim Indonesia seharusnya 6 orang dari namun atlet Idan Fauzan dan pelatihnya Sainih gagal berangkat akibat galah yang dimilikinya ditolak dibawa oleh maskapai yang ke Finlandia). Sudah menjadi SOP bahwa setiap tim Indonesia yang berlaga di luar negeri harus membawa bendera karena kita percaya dan yakin bahwa atlet-atlet kita bisa menjadi juara," tulis PASI di Instagram, pada Minggu (15/7/2018).
Saat pertandingan, panitia kejuaraan melarang selain atlet yang berlomba dan fotografer berada di dekat lintasan. PASI menjelaskan, anggota tim official Indonesia, Erwin Maspaitela yang berada dekat dengan Zohri berada di garis start. Begitu Zohri masuk finish, Erwin langsung berlari ke arah finish dan di luar lintasan.
"Jadi, ketika dalam 10 detik zohri masuk finish, Erwin segera berlari ke arah finish. Tentu di luar lintasan (dan tidak secepat Lalu Zohri) dan segera mengambil bendera yang dipegang Kikin (pelatih Indonesia). Jadi butuh waktu sepersekian detik untuk mengambil bendera dan menyerahkannya ke Zohri. Bahkan, Erwin kalah cepat saat Zohri diajak berfoto bersama sprinter AS, meski Erwin sudah di dekat Zohri. Barulah setelah berfoto bersama, bendera merah putih diserahkan ke Zohri dan dipakainya saat diwawancara official broadcast IAAF. Jadi tidak benar kalau itu bendera dari negara lain yang dipinjamkan ke Zohri. Itu bendera yang sudah disiapkan dari Jakarta untuk menyambut Indonesia Juara!" isi penjelasan PASI.
(nkn/fjp/detik)