Kediri -- majalahbuser.com, Festival Panji Internasional telah dilaksanakan sebagai pembuka Event akbar Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2018. Acara tersebut digelar di area candi Tegowangi Kecamatan Plemahan (4/7).
Menariknya acara Festival Panji Internasional diikuti oleh 2 negara yaitu delegasi dari Thailand dan Kamboja sebanyak 60 orang. Dihibur oleh Wayang Krucil dengan dalang Ki Harjito Mudho Darsono dari Maron Senden kayen Kidul.
Perjalanan Sebelum berada di Kabupaten Kediri Festival Panji Internasional memulai kegiatan di Denpasar, Pandaan Pasuruan, Malang, Blitar, Tulungagung, Kabupaten Kediri kemudian dilanjutkan ke Jogjakarta dan terakhir di Jakarta.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melalui Kabid Sejarah dan Kepurbakalaan Yuli Marwantoko, SE., MM mengatakan melalui kegiatan ini masyarakat akan bisa tau situs peninggalan yang ada di Kabupaten Kediri. Candi Tegowangi merupakan simbol dari cerita panji yang ada di Kabupaten Kediri.
Kami juga mengundang dari delegasi Thailand dan Kamboja agar budaya Panji bisa dikenal oleh Dunia Internasional. Memperkenalkan cerita Panji kepada anak adalah salah satu cara bagaimana kita melestarikan kekayaan Budaya yang ada di Kabupaten Kediri. Jelasnya.
Penanggung Jawab Festival Panji Internasional dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Wahdan MY menjelaskan, kegiatan ini tak lain untuk mengangkat dan memperkenalkannya kepada dunia.
"Sehingga dunia tahu bahwa Panji itu jelas-jelas adalah milik Indonesia. UNESCO pun sudah mencatat bahwa Panji ini adalah khas budaya milik kita,” jelas Wahdan.
Ditambahkan oleh Evi Wijayanti dari UPT laboratorium pelatihan dan pengembangan kesenian Dinas Budpar Jatim, Ia menjelaskan, Jawa timur sepakat dengan kabupaten kota untuk melaksanakan panji internasional ini setiap tahun, sedangkan panji internasional dilaksanakan tiga tahun sekali.
Pemilihan tegowangi, karena ini merupakan salah satu candi yang ada kisah di relief nya tentang panji. Di jawa timur ada 14 candi yang memiliki relief panji, yang paling besar ada di Tegowangi.
"Tujuan Di adakannya ruwatan merupakan salah satu harapan agar menciptakan desa yang aman selalu dan diberikan keselamatan, yang terpenting kesenian panji tidak hilang." Tambahnya. (Kominfo/Adv)