Kediri -- majalahbuser.com, Penampilan tari kolosal Barong Sewu memukau ratusan ribu penonton yang menyaksikan di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul. Pagelaran tari kolosal ini sekaligus menutup Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Sabtu (14/7/2018).
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Ir. Adi Suwignyo, M.Si mengatakan, secara keseluruhan tari kolosal Barong Sewu tidak ada yang beda dengan tahun lalu, namun untuk tahun ini melibatkan anak-anak yang dikolaborasikan antara barong, caplokan dan jaranan agar lebih variatif dan menarik untuk ditonton.
Pantauan majalahbuser.com, Sekitar 1.500 penari barong memukau ratusan ribu penonton sebagai penutup acara Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2018. Selain itu, Perwakilan seniman barong dari 25 luar daerah juga hadir di antaranya dari, Kabupaten Tulungagung, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Malang, Bojonegoro, Boyolali, Semarang, DKI Jakarta, DI Jogjakarta, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Solo dan Kota Medan.
Pentas tari kolosal Barong Sewu dibuka Wakil Bupati Kediri Drs Masykuri diikuti seniman barong dari 25 kabupaten dan kota se Indonesia. Dari registrasi panitia, tari kolosal ini dimeriahkan sekitar 3.000 penari. Pembukaan diawali dengan tari Gahahan Topeng Panji Alus yang melibatkan puluhan penari.
Selanjutnya diteruskan dengan penampilan para bopo yang dipimpin Heri Pratondo, Ketua Paguyuban Seni Jaranan (Pasjar) Kediri. Pentas dimulai dengan penyerahan pecut atau cemeti dilanjutkan dengan atraksi permainan cemeti.
Sedangkan tari kolosal Barong Sewu dimulai dengan penampilan para pejabat Pemkab Kediri yang dipimpin Sekretaris Pemkab Kediri, Supoyo. Para pejabat ini memainkan tarian barong layaknya pemain barong jaranan.
Malahan Supoyo tak segan-segan memperagakan atraksi menari dengan dipanggul anak buahnya. "Ini aksi spontanitas untuk memeriahkan Barong Sewu," ungkapnya.
Supoyo mengaku tidak mempersiapkan secara khusus penampilannya. Karena latihannya hanya sekali dan langsung tampil bersama para penari barong lainnya.
Sementara Wakil Bupati Kediri H Masykuri mengungkapkan, pagelaran tari kolosal kolaborasi Barong Sewu merupakan rangkaian Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri. Selain itu juga upaya pengenalkan seni budaya kepada masyarakat.
"Barong Sewu melibatkan seniman jaranan pelaku seni dan generasi muda yang tergabung pada sanggar seni se Kabupaten Kediri. Kegiatan ini sekaligus penanaman karakter pelestarian budaya leluhur," jelasnya.
Masykuri berharap dengan kegiatan tari kolosal membuat semangat generasi muda untuk mengenal, mengetahui dan melestarikan seni jaranan sebagai budaya leluhur. "Dalam pengembangannya selama ini, seni jaranan memiliki keseimbangan estetika, kreatifitas, kreasi dan inovasi," jelasnya.
Masykuri juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan tari kolosal. Pihaknya perlu memberikan apresiasi bagi para seniman yang terlibat pada pentas Barong Sewu. (Kominfo/Adv)