Untuk sementara, korban yang sudah teridentifikasi baru sebanyak dua orang. Korban bernama Celang dan Wan Putu merupakan warga Desa Balinuraga. Seluruh korban tewas telah dievakuasi ke RSUD Kalianda, Lampung Selatan.
Pihak kepolisian setempat saat ini terus intensif mencari kemungkinan korban tambahan. Diperkirakan masih terdapat korban dari warga mengingat kondisi saling serang yang terjadi sore tadi.
Selain korban tewas, Polda Lampung juga telah melaporkan tiga warga mengalami luka bacok.
Untuk menghindari bentrok susulan, satuan kepolisian dari Polres Lampung Selatan dan Marinir saat ini berjaga-jaga di Desa Balinugara.
Sebelumnya, ribuan massa diduga datang dari beberapa desa di Lampung Selatan dan dari kabupaten lainnya. Massa menyerang pemukiman warga di Desa Balinuraga. Konsentrasi massa mulai terlihat sejak Senin pagi 29 Oktober 2012.
Bentrokan pecah sekitar pukul 14.00 WIB. Ribuan massa ini sebenarnya sudah diblokir petugas gabungan yang berjumlah hampir 1.000 personel. Petugas gabungan dari Polda Banten, Polres Cilegon, Brimob, TNI AU, dan TNI AD berjaga di jalan utama.
Penjagaan sempat membuahkan hasil. Warga berhasil diblokade dan tertahan di perbatasan Desa Balinuraga dengan Desa Sidoarjo. Meski blokade begitu ketat, massa penyerang masih bisa tembus ke lokasi sasaran.
Bentrok Lampung, Kapolri Tambah Pasukan
Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo melaporkan perkembangan penanganan bentrok Lampung kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari ini. Pembahasan itu juga dihadiri Menkopolhukam Djoko Suyanto dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
"Sekarang tentunya Kapolda bersama aparat di sana dibantu TNI dan pemerintah daerah melokalisir, yang melanggar tentunya di proses hukum, saya kira itu," kata Timur di Istana Kepresidenan, Senin 29 Oktober 2012.
Menurutnya, kepolisian sudah menurunkan tambahan pasukan 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK). Namun, sejauh ini belum ada pihak yang ditangkap dan ditahan.
"Sudah ada penambahan dari markas besar, ada 3 SSK untuk menambah, tunggu perkembangannya," ujar Timur.
Sebelumnya, ribuan orang diduga datang dari beberapa desa di Lampung Selatan dan dari kabupaten lainnya. Massa menyerang pemukiman warga di Desa Balinuraga. Konsentrasi massa mulai terlihat sejak Senin pagi 29 Oktober 2012.
Bentrokan pecah sekitar pukul 14.00 WIB. Ribuan orang ini sebenarnya sudah diblokir petugas gabungan yang berjumlah hampir 1.000 personel. Pasukan itu berasal dari Polda Banten, Polres Cilegon, Brimob, TNI AU, dan TNI AD berjaga di jalan utama.
Penjagaan sempat membuahkan hasil. Warga diblokade dan tertahan di perbatasan Desa Balinuraga dengan Desa Sidoarjo. Meski blokade ketat, rupanya massa penyerang masih bisa bergerak tembus ke lokasi sasaran.
Para penyerang itu bergerak melalui jalur-jalur sungai, kebun jagung, dan sawah-sawah di pinggir desa. Alhasil, ribuan orang berhasil tembus ke desa Balinuraga.
Sementara, warga yang diserang mengungsi ke lokasi lain yang belum diketahui tempatnya. Saat penyerangan berlangsung hanya ada sedikit terlihat warga setempat di lokasi Balinuraga.
Warga Balinuraga yang bertahan hanya sekitar 100 orang. Tetapi mereka mundur begitu melihat jumlah massa tidak seimbang. Saat bentrokan pecah, sempat terdengar suara senapan dan ledakan bom molotov dari kedua arah kerumunan massa. (VIVA)