Kediri -- majalahbuser.com, Bupati Kediri dr.Hj. Haryanti Sutrisno "nyambangi" pada Kepompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Desa Bangkok Kecamatan Gurah, ternyata memang banyak sekali para Pokdakan yang sudah berhasil membudidayakan jenis ikan lele dan gurami.
Saat Tim Peliputan menemui salah satu anggota Pokdakan (6/8) di kediaman Setiyo Hadi Desa Bangkok Kecamatan Gurah mengatakan bahwa usaha ini dimulai sejak 25 tahun yang lalu, saat masih bujangan atau masih sekolah, saya sudah menggeluti usaha ini.
"Bukan, ini murni keinginan saya sendiri, berawal dari hobby memancing ikan, saya timbang dan piker-pikir dari pada jauh-jauh mencari tempat pemancinga ikan kenapa saya tidak membuat sendiri." jawabnya saat ditanya apakah usaha itu turunan dari orang tua atau nenek-neneknya.
"Didukung dengan lahan yang begitu luas saya bisa membuat kolam ikan, lalu saya dibantu dengan orang tua juga keluarga membuat kolam ikan sampai sekarang usaha ini masih berjalan, dengan jumlah kolam untuk jenis ikan lele ada 4 kolam, kita pisahkan dari mulai yang kecil, sampai yang siap panen." ungkapnya.
Yang paling menarik saat dia menjelaskan, bahwa masa pembesarannya relatif singkat hanya cukup 50 hari sudah bisa dipanen dengan ukuran antara 6-10 ekor/kg dan yang terpenting FCR (perbandingan pakan dengan daging yang dihasilkan adalah 1:1, artinya untuk mendapatkan 1 kg ikan dibutuhkan 1 kg pakan).
Saat ini untuk 1 kolam ikan dengan jumlah 3.40 kw, bisa mencapai harga 4 juta sekali panen, untuk harga per kg Rp. 14.000; jenis ikan lele, sedangkan untuk jenis ikan gurami dengan jumlah ikan 4.22 kw, bisa mencapai harga Rp. 22.000 - 23.000; Alhamdulilah saya bisa mendapatkan hasil dari kolam ikan ini juga bisa membantu perekonomian keluarga terutama untuk biaya sekolah anak-anak saya. Terang Setiyo.
Saat ditanya resepnya apa bisa bertahan lama dijawab semuanya dari hobby, telaten bakale panen, tekun tidak patah semangat yang paling susah bila harga pakan yang kita beli naik sedangkan harga lele turun, tapi memang usaha itu harus mengalami seperti itu ada kalanya untung dan ada kalanya merugi.
"Dengan adanya bantuan alat pembuat pellet yang nanti akan di modifikasi juga berkat Kunjungan Ibu Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno bisa mensuport dan menambah semangat kami untuk meneruskan peluang usaha ini, juga kami dengan dari dinas terkait akan memberikan pelatihan bagaimana cara membuat pellet dengan murah dan menggunakan bahan-bahan yang tidak terlalu mahal, yang semuanya bisa kita dapat di daerah kita sendiri," imbuhnya. (Kominfo/adv).