Ponorogo - Pemudik ini kebingungkan karena membawa banyak barang, padahal ia hanya membawa satu motor. Agar aman, pemudik ini menitipkan satu anaknya ke pos polisi.
"Tadi ada salah satu warga yang sengaja menitipkan anaknya ke sini. Katanya mau ke rumah kakeknya tapi cuma bawa helm dua dan barangnya banyak," tutur Kanit Patroli Ipda Agus Saipul Bahri kepada wartawan di depan Alun-Alun Ponorogo, Rabu (13/6/2018).
Agus pun menyambut baik jika ada warga yang membutuhkan pertolongannya. "Selain itu kan bapaknya taat berlalu lintas, jadi kalau bawa helm dua kan kasian anaknya nanti," jelas dia.
Anak yang dititipkan di pos polisi tersebut adalah Rangga Berliansyah Putra Kananta (8). Rangga mengatakan ia baru pertama kali ini ia dititipkan di pos polisi. Dia pun merasa aman dan tidak takut meski dikelilingi orang asing.
"Tadi kan saya sama ibu naik bus dari Pacitan, terus bapak naik motor sama bawa barang banyak," terang Rangga.
Siswa kelas 3 SD ini mengaku ia bersama dua orang tuanya tengah melakukan perjalanan mudik ke rumah kakeknya di Kecamatan Pulung, Ponorogo.
"Saya rumahnya Donorejo, Pacitan. Tadi naik bus terus turun Alun-Alun nunggu ayah ke ke sini lagi untuk jemput saya," tukas dia.
Orang tua Rangga, Sukanto (54) mengatakan ia memang sengaja menitipkan anaknya di pos polisi. Selain lebih nyaman juga lebih aman.
"Karena saya tadi kan bawa motor dari Pacitan, terus istri dan anak saya naik bus turun di Alun-Alun Ponorogo cari mobil lagi naik ke Pulung. Terus karena barangnya banyak dan helmnya cuma dua, Rangga saya titipkan sementara di sini terus saya jemput lagi," kata Sukanto
Menurut Sukanto, ia bersama keluarganya memang tengah melakukan perjalanan mudik dari Pacitan ke Ponorogo.
"Ini baru pertama kali anak saya titipkan di pos polisi, supaya lebih aman dan nyaman," kata Sukanto.
Usai mengantar istri dan barang bawaannya di perempatan Tonatan, Sukanto pun kembali menjemput putranya di pos polisi untuk dibawa ke tempat pemberhentian mobil.
"Ini ibunya sedang nunggu mobil yang menuju ke Pulung di perempatan Tonatan, nanti Rangga saya antar kesana juga," imbuh dia.
Nantinya, lanjut Sukanto, istri dan anaknya naik angkutan umum menuju rumah kedua orang tuanya. "Kalau dibawa langsung anak sama istri dan barang bawaan tidak muat, apalagi helmnya cuma dua jadi saya ambil bolak balik saja," kata dia.
Meski ribet, Sukanto mengaku senang karena saat merayakan hari raya nanti sudah berkumpul bersama keluarganya.
"Saya senang bisa kumpul dengan keluarga di kampung halaman, meski saya harus repot antar jemput istri dan anak," pungkas Sukanto. (iwd/iwd/detik)