Lamongan -- majalahbuser.com, Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat dan ampunan dari Tuhan yang maha esa, karena itulah bulan ramadhan ini diharapkan menjadi wahana untuk menyucikan diri baik jasmani maupun rohani.
Selain itu, bulan Ramadhan yang biasa disebut sebagai bulan suci juga menjadi momentum yang ampuh untuk bisa saling mengenal dan sebagai ajang menjalin tali silaturrahim
Di bulan yang penuh berkah itu, perwujudan cinta kasih dengan berbagi terhadap sesama merupakan hal yang tentu sangat menyejukkan jiwa, karena disitulah hakekatnya kebahagiaan jiwa dengan saling berbagi terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Kebahagian yang diharapkan bukan hanya sekedar bersifat induvidualistik, namun secara sosial kebahagiaan tersebut bisa dicapai dengan saling berbagi.
Momentum di bulan suci Ramadhan tahun 1439 Hijriah ini dimanfaatkan oleh insan seni yang ada di Lamongan yang tergabung dalam Komunitas LDC (Lamongan Dangdut Community) dengan menggelar acara buka bersama (Bukber) dan pemberian santunan kepada anak yatim.
Yang istimewa, acara yang dilangsungkan pada 09 Juni 2018 ini adalah hadirnya orang nomor satu di Lamongan H. Fadeli SH, MM dan Kapolres Lamongan AKBP Feby D.P Hutagalung SIK, MH.
Dalam sambutannya orang nomer satu di kota Soto ini mengharapkan kebersamaan insan seni dan pemerintah terus berjalan dan memberi nilai positif yang menghibur karena seni dandut adalah suara serta irama rakyat.
Sementara itu FAUZI selaku pembina sekaligus ketua PAMMI Lamongan mengharapkan kegiatan kumpul bareng menjadikan saling mengenalnya karakter sesama insan seni sekaligus menambah seduluran yang terus berkesinambungan.
Lebih lanjut pria berkuncir yang sekaligus ketua LSM Teksodama ini mengatakan, bahwa rasa persaudaraan akan menambah lahan rizki karena adanya jalinan silaturahim yang berkesinambungan.
Kegiatan tahunan yang dimulai sejak siang di GOR Lamongan ini diisi dengan serangkaian acara, mulai dari pembagian santunan anak yatim, berbuka bersama, shalat isa' dan tarawih berjamaah, sampai ceramah pengajian yang disampaikan oleh Gus Jalil Muntoha.
Dalam tausiyahnya ulama' beralamat di Mantup berpesan, bahwa godaan sebagai pengabdi seni sangat besar maka harus tetap profesional dan lebih pandai menjaga diri. (Yon/Zulaili)