Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - PSSI akhirnya membuka pintu bagi pemain klub-klub Indonesian Super League (ISL) untuk memperkuat tim nasional Indonesia.

Hal itu ditegaskan PSSI sebagai salah satu bentuk rekonsiliasi yang tengah mereka lakukan, setelah pintu itu ditutup semenjak bulan Desember, setelah organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin menyatakan bahwa kompetisi resmi hanya Indonesian Premier League (IPL).
Rabu, 11 April 2012

PSSI Akhirnya Buka Pintu untuk Pemain Klub ISL Bela Timnas
"Tim rekonsiliasi sudah bertindak lebih jauh. Keputusan ini sebenarnya hasil kongres tahunan PSSI di Palangkaraya. Maka setelah kongres tahunan kami menyakinkan mengakui liga ISL dengan memanggil pemain-pemain ISL untuk bermain di timnas," ungkap Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (10/4/2012).

Lebih lanjut Limbong, kebijakan tersebut sudah berlaku, sehingga mulai besok pelatih kepala timnas senior, U-23 dan U-21 telah dibebaskan untuk memilih pemain-pemain sepakbola di lingkup ISL.

"Mulai besok pelatih-pelatih kami sudah bisa memanggil pemain-pemain ISL," kata Limbong.

Untuk menghindari sanksi dari otoritas yang lebih tinggi, Limbong mengatakan bahwa PSSI akan mengkoordinasikan kebijakan tersebut dengan AFC dan FIFA. Hal ini dikarenakan FIFA pernah melarang pemain yang berada di luar kompetisi resmi untuk bermain di tim nasional.

"Memang ada risiko di sini, tentunya kami berkoordinasi dengan AFC dan FIFA. Apapun kami lakukan. Kami memang sungguh-sunguh mengakui ISL," tukas Limbong.

"Tentunya kami tidak asal memanggil, kami akan berkoordinasi dengan AFC dan FIFA serta Satgas AFC juga. Kami akan membuat mereka percaya. Ini adalah amanat kongres PSSI di Palangkaraya.

"Kami sudah laporkan, sudah mengakui (ISL). Ada tahapan-tahapannya. Secara tertulis, setelah ini kami laporkan. Pada prinsipnya mereka ada di klub di bawah naungan PSSI. Semangat kebersamaan itu yang menginginkan PSSI bersatu," tukas dia.


Boleh Main di Timnas Lagi, Pemain ISL Senang tapi Bingung

Beberapa pemain klub ISL mengaku senang mendengar kabar bahwa PSSI telah membuka pintu buat mereka kembali ke timnas. Meski demikian mereka juga bingung.

PSSI hari ini mengumumkan telah membolehkan lagi pemain klub-klub ISL untuk memperkuat timnas Indonesia, apabila dipilih oleh pelatih timnas. Sebelumnya PSSI hanya memakai pemain-pemain IPL untuk membela skuad "Garuda".

"Itu kabar bagus. Artinya kami dapat bermain di timnas. Jadi semua pemain terbaik dapat membela timnas," kata penyerang Persisam Putra Samarinda, Yongki Aribowo, Selasa (10/4/2012).

Masalahnya, sambung Yongki, dirinya masih dilanda kebingungan karena Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) juga telah membentuk “timnas”, dan bahkan telah menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih.

"Jujur saya ingin bermain di timnas. Tapi mereka (KPSI) juga buat timnas. Ini bagaimana? Nanti kalau saya main di timnas dengan PSSI, saya kena sanksi (KPSI). Begitu juga sebaliknya," ungkapnya.

Oleh sebab itu Yongki berharap kepada semua pihak dapat menuntaskan masalahnya lebih dulu, supaya pemain-pemain juga dapat ketenangan.

"Selesaikan masalahnya dulu lah. Baru timnas dapat dibentuk dengan baik. Kami juga bisa bermain bebas dan tenang."

Hal senada diungkapkan pemain Persib Bandung, Muhammad Nasuha. Ia mengaku akan berkomunikasi dulu dengan pemain-pemain ISL lainnya terkait keputusan PSSI tersebut.

"Kalau saya sih, lihat pemain yang dari ISL dulu. Kalau banyak, ya pilih ke situ saja. Maksudnya, teman-teman timnas di Piala AFF dulu. Tapi kalau timnas baru butuh penyesuaian dengan waktu lama. Kalau dari Riedl sudah tahu karakternya," papar Nasuha.

Kendati begitu, pemain berusia 27 tahun itu mengaku kebingungan jika nanti dipanggil oleh PSSI. Ia pun berharap semua pihak dapat bersatu.

"Tapi saya nggak tahu, bingung lah. Sulit terutama timnas, susah dan bingung. Di satu sisi kita di ISL, satu sisi FIFA tidak mengakui. Bingung. Kalau bisa satu saja. Kalau mau satu harus kerja sama kalau ingin memajukan sepakbola Indonesia. Kayak dulu, pemain bisa fokus," harapnya. (detikSport )
Timnas Indonesia di Piala AFF 2010

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :