Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menjawab kritik yang dilontarkan oleh publik terkait penyelenggaraan uji kompetensi guru (UKG). Meski masih banyak kelemahan secara teknis maupun substansi dalam penyelenggaraannya.

Nuh menegaskan bahwa UKG penting untuk memperbaiki kualitas guru di Indonesia.
Jum'at, 10 Agustus 2012

Uji Kompetensi Guru
Ini Jawaban Mendikbud Soal Kritik terhadap UKG
"Program ini bukan untuk membuka aib, tetapi untuk melakukan perbaikan kualitas dan kinerja guru. Adapun hasil UKG nanti hanya akan menampilkan nilai rata-rata per provinsi dan kabupatennya saja, bukan perorangan," katanya saat pemaparan lanjutan rapat kerja bersama dengan Komisi X DPR RI, di Senayan, Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Nuh tak menampik adanya sejumlah masalah dalam teknis pelaksanaan UKG di berbagai daerah. Namun, menurutnya, kementerian berupaya memperbaiki kegagalan yang sudah terjadi sehingga tidak terulang di gelombang berikutnya.

"Soal trouble yang terjadi, kita terus melakukan perbaikan, terutama hal-hal yang sifatnya teknis. Sebab, program ini konsen pada 2,9 juta guru di Indonesia," tambahnya.

Sudah ada sekitar 514.000 guru yang ikut dalam UKG gelombang pertama. Sisanya, diupayakan ikut dalam gelombang kedua. Selain mendapatkan guru-guru yang dinilai berada di bawah standar, lanjutnya, proses ini akan memangkas sekitar 33.000 guru per tahun yang masuk dalam kategori pensiun.

Guru-guru yang berada di bawah standar akan diberikan pengembangan kompetensi dan kembali melalui pengukuran kinerja dan uji kompetensi berikutnya. Selain itu, Nuh menambahkan bahwa kementerian terus berupaya melakukan perbaikan dalam penyediaan guru-guru baru.

"Untuk guru baru juga, kita akan menggelar seleksi khusus, calon tersebut akan diasramakan untuk memperkuat kompetensi kepribadian dan sosialnya, serta untuk meningkatkan kemampuan mengampu mata pelajaran ganda, mayor minor. Ini untuk mempermudah distributor, dan mereka juga akan diberikan beasiswa biar jadi guru itu tidak susah," tuturnya kemudian.


Kemdikbud: Validitas Soal UKG Terjamin

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membantah soal-soal dalam Uji Kompetensi Guru (UKG) bermutu rendah. Semua soal diklaim telah melewati proses matang dari awal penyusunan sampai didistribusikan ke dalam naskah soal (online/manual).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (Kepala BPSDMP-PMP) Kemdikbud Syawal Gultom menjelaskan, kisi-kisi soal UKG dikembangkan merujuk pada kurikulum nasional. Setelah itu, butir-butir soal tersebut dinilai oleh para pakar yang kompeten sebelum diujicobakan dan ditetapkan menjadi soal UKG.

"Jadi, proses mana lagi yang terlewat? Semua telah melewati proses lazim dan diatur oleh ahlinya," kata Syawal di gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin (6/8/2012).

Ditegaskan Syawal, semua butir soal dapat dijamin konten validitasnya. Karena, menurutnya, semua soal UKG merupakan representatif berdasarkan mapping pada kisi-kisi soal UKG.

"Layak atau tidak kan sudah diuji oleh ahlinya, sehingga validitas soal UKG dapat dijamin," tegasnya.

Seperti diberitakan, soal dalam UKG mendapat sorotan tajam karena dinilai lemah dari sisi subtansi dan penyajiannya. Banyak guru yang mengeluhkan subtansi soal tidak memiliki kaitan dengan uji kompetensi, di luar adanya sejumlah soal yang tidak memiliki jawaban, menggunakan bahasa yang panjang ataupun tidak tersaji dengan komplet.

UKG digelar untuk menguji kompetensi sejuta guru bersertifikat setelah menerima tunjangan profesi. Hasil dari ujian ini akan dijadikan peta awal untuk peningkatan kompetensi guru secara nasional. Dalam pelaksanaannya, para guru harus menyelesaikan 100 butir soal secara online. Hasil ujian tersebut otomatis keluar setelah guru peserta menyelesaikan soal. (KCM)
Muhammad Nuh
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :