Magelang -- majalahbuser.com, Komunitas pecinta lingkungan di Kota Magelang, KKBM (Komunitas Kali Bersih Magelang) mengadakan kegiatan bakti sosial bersih kali dengan mengusung tema, “reresik kali reresik ati” pada Minggu, 23 Juli 2017.
Kordinator KKBM Johannes Soeyoto mengatakan, “Kita haruslah merubah cara pandang lama yang menjadikan sungai sebagai halaman belakang tempat manusia membuang kotoran menjadi sungai di tempatkan sebagai halaman depan untuk dijaga dirawat keindahannya.”
KKBM baru-baru ini mengambil peran kecil membersihkan sampah yang di sungai, antara lain dengan baksos di Kelurahan Samban Pasar Telo Kota Magelang, siaran on air di radi dan Bersih sungai di Kali Manggis yang melintas di 3 dusun, Dusun Banyaan, Prajenan dan Mantenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Kegiatan bersih-bersih Kali Manggis sepanjang 3 km tersebut diikuti sekitar 500 orang peserta, dimulai dari jam 07.00 – 14.00 WIB. Kali Manggis selama ini dimanfaatkan sebagai irigasi oleh masyarakat sekitarnya. Di sepanjang aliran sungai dipadati oleh perkampungan warga, sehingga memungkinkan membangun budaya melindungi dan melestarikan sungai sebagai sumber kehidupan dan tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah.
“KKBM adalah sebuah komunitas yang hadir sebagai sekolah untuk belajar, memahami dan berbakti. Sadar bahwa persoalan sampah tidaklah mungkin bisa di selesaikan dengan cara-cara parsial, sporadis, namun haruslah menyeluruh simultan berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Untuk itu dibutuhkan pembangunan budaya dan karakter masyarakat, serta komitmen Para Nayoko neng Projo, sarana prasarana, hingga perangkat perundangan,” papar Johanes ketika memberikan sambutan saat upacara pembukaan.
Sadar keberadaan KKBM hanyalah serpihan yang di persatukan oleh semangat dan keinginan melihat kali bersih, serta tidak memiliki wewenang untuk melarang, maka komunitas ini mengambil tindakan nyata untuk membersihkan lingkungan.
“Partisipasi warga sangat penting, namun tugas dan tanggung jawab yang lebih besar tentunya harus menjadi tanggung jawab institusi yang berwenang,” pungkas Johanes mengakhiri sambutannya.
Bakti sosial terselenggara atas inisiatif warga dengan dukungan penuh dari Camat Mertoyudan, Lurah Kelurahan Mertoyudan, Kelompok Tani Ngudi Mulyo, PSDA, IAC (Indonesia Adventuoring), CB Magelang, Binter Merzy, MRC (Magelang rescue ), Mapala Sulfur UTN, Mentari, Ubaloka, Sar Da Jateng, SPP Muhammadiyah Mertoyudan, Koramil Mertoyudan, Polsek Mertoyudan, Pontren Selamat, Sedekah Rombongan, KOMPLOT (Komunitas Pulsar Trio Artha), IP3A.DLH Kabupaten Magelang.
(hm/herlit)