Puluhan penyair berasal dari berbagai negara dan kota-kota besar di Indonesia akan membacakan puisi mereka di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur pada tanggal 1--2 April 2012 dalam tajuk "Forum Penyair Internasional-Indonesia (FPII). Mereka terdiri atas 17 penyair luar negeri dan 10 dalam negeri.
Ia mengharapkan kegiatan itu semakin membuat Candi Borobudur yang berdiri sejak abad ke-8--masa pemerintahan Dinasti Syailendra--di antara Kali Elo dan Progo itu populer di kalangan penyair.
Pembacaan puisi oleh penyair dunia di tempat itu, kata dia, sebagai momentum budaya yang penting.
"Sebagai wujud bahwa Borobudur layak untuk apresiasi dan ruang aktualisasi budaya," katanya.
Pihaknya menyambut positif kegiatan tersebut karena banyak manfaat positif, termasuk menyangkut kepentingan kepariwisataan Candi Borobudur pada masa mendatang.
"Termasuk menguatkan pengembangan kepariwisataan malam Candi Borobudur. Jadi harus didukung," katanya menegaskan.
Ketua Panitia Penyelenggara FPII Magelang Dorothea Rosa Herliany mengatakan bahwa kegiatan itu dalam rangkaian pembacaan puisi oleh para penyair dunia di empat kota di Indonesia, yakni Magelang (1--3 April 2012), Pekalongan (4--6 April), Malang (7--9 April), dan Surabaya (10--12 April).
Jumlah seluruh penyair yang terlibat pada acara tersebut sebanyak 42 orang yang terdiri atas 17 berasal dari beberapa negara dan 25 beberapa kota di Indonesia.
Penyair mancanegara antara lain berasal dari Jerman, Amerika Serikat, Zimbabwe, Belanda, Swedia, Denmark, Islandia, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Makedonia. Penyair Indonesia antara lain berasal dari Bali, Bogor, Madura, Bekasi, Surabaya, Yogyakarta, Bekasi, dan Rembang.
"Yang di Magelang, 17 penyair luar negeri dan 10 dalam negeri. Di lain kota, rata-rata seperti itu komposisinya. Jadi, penyair Indonesia di empat kota beda-beda," kata Rosa yang juga pengelola "Rumah Buku Dunia Tera" Borobudur itu.
Ia juga mengatakan bahwa para penyair dunia itu juga akan mengunjungi Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang, dan Museum OHD Kota Magelang yang pengelolaannya oleh kolektor lukisan Oei Hong Djien.
Mereka juga akan beraudiensi dengan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan kalangan pengusaha kota setempat.
Selain itu, lanjut dia, mereka ke Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, untuk mengikuti Pesta Kesenian Rakyat oleh para seniman petani setempat.
"Kegiatan ini bagian dari program kerja sama sastra antarnegara dengan harapan melahirkan karya besar dunia," kata Dorothea Rosa Herliany. (ant)