Kediri – Lebih dari 11 ribu warga miskin rela mengantre untuk mendapatkan sedekah dari PT Gudang Garam (Tbk). Sejak subuh, mereka sudah mengular memenuhi jalanan pabrik rokok demi mendapat angpau senilai Rp 20 ribu. Warga sudah mulai mengantre pukul 04.30 meskipun pembagian baru dilaksanakan pukul 06.00.
Jumlah penerima zakat mal atau dalam istilah warga setempat ‘salam tempel' tahun 2017 ini terhitung mencapai 11.600 orang atau naik 4 ribu orang dari tahun sebelumnya 7.800 orang.
“Berdasarkan hasik cheker kami ada peningkatan penerima salam tempel tahun ini hingga 4 ribuan orang,” ujar Iwhan Tricahyono, selaku Wakabid Humas GG, Jumat (23/6/2017).
Pantauan di lokasi pembalian, ada ribuan warga miskin Kota Kediri dan sekitarnya yang datang ke lokasi pembagian di Unit 1 Gudang Garam. Warga berdesak-desakan untuk mendapatkan uang zakat yang dibagikan pabrik rokok terbesar di Jawa Timur ini.
Mereka rela mengantre sejak subuh demi uang Rp 20 ribu untuk orang dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak.
warga miskin yang hendak masuk ke lokasi pembagian zakat diperiksa secara ketat oleh aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpam GG. Dari pemeriksaan itu ditemukan adanya warga yang membawa korek api. Barang-barang berbahaya itu langsung disita.
Kaum wanita dan anak-anak, seorang lansia berada di barisan paling depan, sedangkan para pria di belakang. Karena saking lamanya mengantre, banyak yang tertidur di jalanan. Mereka berasal dari berbagai daerah di sekitar Kediri, seperti Kabupaten Nganjuk, Tulungagung, Blitar hingga Jombang.
Zakat berupa uang Rp 20 ribu berikan kepada orang dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak. Selain orang dewasa, banyak ibu-ibu yang turut antre membawa balitanya. Mereka berdesak-desakan hingga ada yang tergencet diantara barisan yang dibuat petugas
Salah seorang warga miskin dari Kecamatan Blitar Rahayu mengaku, baru pertama kali ikut antre pembagian salam tempel GG. Ia datang bersama suami dan anaknya sejak pukul 03.00 WIB.
“Sangat senang sekali dapat uang zakat ini. Lumayan bisa nambah uang untuk mencukupi kebutuhan sebelum Hari Raya,” kata Rahayu sambil menunjukkan uang pecahan Rp 10 ribuan dua yang diperoleh dari pembagian zakat.
Menurut Iwhan Tri Cahyono, pembagian zakat ini merupakan agenda tahunan. Sedangkan tujuannya adalah membantu masyarakat kurang mampu. Dan kegiatan ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya.
Meski pembagian zakat ini warga harus berdesakan dan rela antre lebih dari tiga jam, namun pembagian zakat berjalan dengan aman dengan pengawalan 800 personil dari TNI, Polri serta satuan pengamanan pabrik. (nng/ted/bj)