Sebagaimana diberitakan, Menkes Endang Rahayu tutup usia setelah beberapa waktu mengidap kanker paru-paru. Padahal, almarhumah dikenal sebagai tokoh kesehatan yang sangat antirokok, dan selalu jauh dari asap rokok.
"Sebenarnya, di masyarakat sudah banyak ditemukan kasus orang kena kanker padahal bukan perokok. Atau, orang panjang umur dan sehat-sehat saja, padahal perokok berat. Tapi, selama ini masyarakat menutup mata. Sampai akhirnya seorang figur publik yang kena, dan semua ternganga,” paparnya.
Fakta ini sejalan dengan penemuan Prof Sutiman Bambang Sumitro dari Pusat Penelitian Peluruhan Radikal Bebas di Malang. Setelah penelitian belasan tahun, salah satu bukti ilmiah yang ditemukan adalah, asap rokok memang mengandung zat merugikan, namun tak cukup kuat sebagai penyebab kanker.
Lebih jauh lagi, teori Prof Sutiman menyatakan, rokok menyebabkan kanker kebanyakan hanya hasil pengolahan data di rumah sakit, bukan di lapangan.
Jadi, asal ada pasien mengidap kanker, dan kebetulan dia merokok, serta-merta rokok lah yang dituding sebagai penyebab tunggalnya.
Variabel-variabel lain yang terkait dengan gaya hidup si pasien, semisal 'asupan' polusi asap kendaraan, konsumsi MSG, dan sebagainya, diabaikan. Metode semacam itu jelas melanggar kaidah eksperimen ilmiah.
"Dengan teori baru hasil penelitian ilmuwan bangsa sendiri tersebut, menjadi cukup jelas lah kenapa di sekitar kita banyak perokok aktif yang tetap sehat sampai lanjut usia," beber Alfa.
Bahkan, tuturnya, banyak tokoh nasional yang perokok kretek tetap bugar dan produktif hingga usia senja. Sebut saja misalnya Haji Agus Salim, mantan Menteri Pendidikan Prof Fuad Hasan, penulis besar Pramoedya Ananta Toer, master menggambar Pak Tino Sidin, tokoh Muhammadiyah Prof Malik Fadjar, dan masih banyak contoh lain.
Komunitas Kretek adalah komunitas anak muda yang bergerak bersama demi kedaulatan aset-aset ekonomi lokal Indonesia.
Komunitas ini concern pada advokasi industri kretek, industri nasional yang menghidupi 30,5 juta jiwa, dan salah satu sektor industri yang mampu benar-benar berdikari karena menggunakan hampir 100 persen bahan baku lokal, modal lokal, bahkan pasar lokal.
Secara umum, Komunitas Kretek melakukan kampanye penyelamatan atas industri-industri nasional Indonesia. (tribunnews)