Kediri -- majalahbuser.com, Sungai Brantas yang melintasi Kediri dianggap memiliki nilai sejarah dan bisa menjadi destinasi wisata baru sehingga kedepan nanti Kediri bisa lebih dikenal dan perekonomian masyarakat kota Kediri bisa lebih meningkat
Melihat itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Kediri Jumadi mewacanakan untuk membuat Brantas Kediri Festival yang bisa menggabungkan Budaya, Religi, dan Ekonomi.
"Ini festival bisa kolaborasikan. Ada dimensi ekonomi, dimensi budaya, religi, sehingga agenda tahunan ini jadi kualitas kehidupan kota ini, apakah pertumbuhan, apakah pengangguran bisa turun, apakah kemiskinan juga cepat turun. Jadi, kalau seperti ini kota ini bisa pengaruhi hinterlandnya, ada di Tulungagung, Trenggalek, Blitar, inilah kota yang menjadi kota masa depan," katanya di Kediri.
Pjs Walikota Kediri, Jumadi menjelaskan, harapannya setelah berada di Kota Kediri diantaranya membuat kegiatan yang bisa menarik minat masyarakat secara nasional. Salah satu yang digagas adalah Brantas Festival yang akan dijadikan salah satu ikon di Kota Kediri.
“Saya melihat kota ini akan menjadi kota yang besar, saya sudah berdiskusi dengan teman-teman di Badan Perencanaan, dan karena saya diperbolehkan berkomunikasi dengan Pak wali kota yang cuti, maka saya lontarkan gagasan Brantas Festival untuk kedepan menjadi satu ikon menggerakkan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Jumadi mengatakan, Brantas merupakan salah satu ikon Kediri yang harus dikelola dengan baik. Maka, dengan Brantas Festival tersebut dia menginginkan bisa menjadi agenda besar dengan skala nasional yang diselenggarakan oleh warga Kediri.
“Mungkin waktu yang pas nanti pada hari jadi Kota Kediri, kita ambil Sungai Brantas sebagai ikon Kediri kita ambil lalu kita patenkan untuk menjadi agenda nasional kedepannya. Maka ini bisa meningkatkan ekonomi kreatif, apalagi kedepan akan ada bandara di Kediri,” kata Jumadi.
Selain menciptakan ekonomi kreatif, Brantas Festival itu bisa menyatukan beberapa dimensi yang ada di Kediri saat ini. Yakni, dimensi budaya, dimensi religi dan dimensi ekonomi, akan bersatu menciptakan Kota Kediri yang maju.
“Harapannya, Kediri ini nanti masyarakat bekerja di luar Kediri tapi tidur dan makannya tetap disini. Kita sudah siapkan masterplan untuk menjadikan kota ini sebagai pusat kota jasa nantinya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan ide tersebut cukup menarik. Namun, di Kediri sebelumnya juga sudah pernah digelar beragam festival dan animo masyarakat baik.
Ia juga belum mengetahui dengan lebih detail terkait dengan festival brantas, sehingga belum bisa memberikan masukan yang lebih banyak lagi, termasuk desain kegiatan itu.
"Di Kediri ada banyak festival, misalnya topeng panji. Dulu pernah juga kesenian jaranan hingga tiga malam di bantaran Sungai Brantas," kata dia.
Nur mengatakan, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri juga sudah mempunyai beragam jadwal untuk kegiatan kebudayaan dengan lokasi yang menyebar, misalnya di area Goa Selomangleng. (adv/humas)