Sejak saat itu, seluruh kebutuhan, termasuk biaya makan, tempat tinggal, bahkan biaya kesehatan, mereka tanggung sendiri. Sebenarnya hidup dikontrakan tanpa aktivitas, ketiganya mengaku tidak betah. Namun apa boleh buat, keinginan pulang ke negara asalnya di Afrika tidak akan pernah kesampaian. Sebab hingga kini sisa 85 persen dari nilai kontrak, belum terbayar.
Dan yang lebih menyakitkan tidak ada kejelasan dari menejemen Persipro, kapan sisa kekurangan tersebut hendak dilunasi. Sampai akhirnya, mereka kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dengan terpaksa, Kamis (5/7/2012) kemarin mereka meminta sumbangan atau mengemis ke pengguna jalan raya Panglima Sudirman, di pertigaan Makodim 0820 Probolinggo.
Aksi ketiga pemain asing itu menjadi perhatian warga dan pengguna jalan. Tidak sedikit pengguna jalan yang simpati pada pemain asal Afrika tersebut. Pengguna jalan dan pengendara yang tahu dan kenal pada pemain persipro berkulit hitam ini, amat menyayangkan ketiganya mengemis atau meminta-minta di jalan raya. Saking simpatinya, sampai-sampai pengendara sepeda angin dan penarik becak ikut merogoh kantongnya, sekedar menaruh uang ribuannya ke kotak yang dibawa tiga pemain asing itu.
Manajer Persipro BU: Semua Pemain Memang Belum Digaji
Anggota DPRD Kota Probolinggo yang juga Direktur Teknik Persipro Bondowoso United (Persipro BU), AH Haris Nasution, menyatakan seluruh pemain Persipro BU belum terima gaji utuh. Pemain baru mendapatkan 25 persen gaji dari kontrak yang ditandangani pada kompetisi musim lalu.
Pernyataan Haris Nasution itu dilontarkan setelah ia menerima pengaduan tiga pemain asing yang menemuinya di Gedung DPRD Kota Probolinggo.
"Tidak hanya tiga pemain asing yang sisa kontraknya belum dibayar. Tetapi seluruh pemain bernasib sama, pemain lokal baru mendapatkan gaji 25 persen dari nilai kontrak mereka," kata Haris, di DPRD Kota Probolinggo, Rabu (6/6/2012)
Menurut Haris, dia telah mencoba menghubungi manajemen Persipro BU untuk penyelesaian gaji pemain. Namun hingga kini belum berhasil kontak. Namun ia berjanji akan dalam waktu dekat akan mengirim surat ke direktur utama (Dirut) Persipro BU.
"Saya akan mengirim surat lagi ke Pak Syaiful, Direktur Utama Persipro BU. Tapi, jika masih belum ada respon, kami tidak segan-segan akan memperkarakannya di jalur hukum," tandas politisi PDI Perjuangan itu.
Diberitakan sebelumnya, tiga pemain asing Persipro BU, yakni Sylla Mbamba (27) asal Mali, Salomon Begundo (29) asal kamerun dan Kamara Abdulaye Sekou (28) dari Guenia, Afrika, mendatangi DPRD Kota Probolinggo dan Wali Kota Probolinggo, Rabu pagi.
Namun ketiganya belum mendapatkan kepastian soal gaji padahal mereka harus segera pulang ke negara asalnya karena surat ijin tinggal mereka di Indonesia sudah habis. (tribunnews)