Kediri - majalahbuser.com, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno meresmikan Gedung MA Jabal Nuur dan Masjid Baiturahman yang beralamat di Desa Duwet Kecamatan Wates, (18/11). Peresmian madrasah aliyah tersebut menambah jumlah lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Kediri.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Bupati Kediri bersama Drs. H. Enim Hartono dari Kantor Kemenag Kabupaten Kediri serta para pengurus yayasan Jabal Nuur.
Selain itu juga diserahkan sertifikat lembaga pendidikan dari Kantor Kemenag yang diterima oleh Kepala MA Jabal Nuur, Khamim Adam Habibi.
Ketua Yayasan Jabal Nuur Drs. H. Burhanudin mengatakan, MA Jabal Nuur ini adalah salah satu sekolah penyelenggara program-program keterampilan. Melalui program ini, semua siswa dan siswi akan mampu bersaing menghadapi perkembangan teknologi dan pasar ekonomi global yang akan datang.
“Di sekolah ini pelajar diutamakan untuk memiliki keterampilan, diantaranya adalah tata boga, multimedia dan TKR. Untuk tahun depan kami juga akan membuka jurusan agrobisnis, pariwisata dan perhotelan,” terang Drs. Burhanudin.
“Yang pasti anak-anak disini akan mendapatkan ilmu agama sekaligus ketrampilan yang dapat bersaing dengan sekolah lainnya. Seperti yang kita harapkan dan juga orang tua murid, lulus dari sini ilmu agama baik, pengetahuan umum oke, keterampilan juga oke,” lanjutnya.
Pada tahun ajaran ini MA Jabal Nuur sudah membuka 2 jurusan. Untuk membentuk karakter dan kepribadian anak agar lebih baik, setiap 1 bulan 2 kali anak-anak diajak shalat malam berjamaah. Kegiatan ini sudah berjalan selama beberapa bulan dan mendapat sambutan positif dari para siswa.
Bupati Kediri dalam sambutannya mengucapkan selamat atas selesainya pembangunan Masjid Baiturahman. Menjadi tanggung jawab bersama untuk menghidupkan dan memakmurkan masjid, jangan sampai sepi jamaah.
"Selain pendidikan dan keterampilannya bagus, masjid juga harus diramaikan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk ibadah serta syiar agama Islam," himbau Bupati Kediri.
Menurut Bupati, pemerintah tidak pernah membedakan lulusan MA, SMA maupun SMK, baik negeri atau swasta. Yang terpenting anak-anak bisa sekolah dan tidak ada lagi anak putus sekolah.
“Semua kita dorong agar sekolah mampu meningkatkan pembangunan dan jumlah muridnya semakin bertambah. Semua anak-anak kita wajib mendapatkan pendidikan baik yang dikelola oleh Kemenag maupun Dinas Pendidikan,” pungkas Bupati. (Kominfo/Adv)