Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta:– Acap kali menyinggung tentang anak punk, selalu yang muncul adalah penampilan gahar.

Rambut bergaya Mohawk ala suku indian, celana ketat, sepatu bot, tindik di sekujur tubuh, dan aksesori serba logam. Tapi, apakah punk sekadar penampilan?
Senin, 20 Februari 2012

Mengapa Anak Punk Suka Bergaya Mohawk?
Fathun Karib, 30 tahun, personel band indie punk-metal Cryptical Death, mengatakan gaya punk itu dipakai sebagai simbol perlawanan terhadap masyarakat dominan. Mengenakan pakaian unik dan nyentrik awalnya mempunyai dua tujuan, yaitu meledek dan mengejutkan. “Setelah itu menjadi indentitas,” katanya kepada wartawan, akhir Januari 2012.

Demi memperkuat simbol perlawanan itu anak punk bahkan rela memanfaatkan barang yang dianggap sampah untuk penampilan. Pamudji Slamet, vokalis punk asal Bandung, mengatakan alasan mereka melakukan itu untuk menunjukkan simbol perlawanan.

“Kalau ditanya punk fashion itu apa, jawabnya sampah. Punk itu memodifikasi barang-barang yang dianggap tidak bernilai lagi menjadi style sebagai simbol perlawanan,” kata Pamudji, 38 tahun.

Gaya punk ini tidak bisa dilepaskan dari pasangan Malcom dan McLaren dan Vivienne Westwood. McLaren adalah manajer Sex Pistol, pioner musik punk di era 1970-an. Keduanya memiliki butik bernama SEX. Butik itu menjual baju-baju bergaya bondage sex, celana kulit ketat, rantai, dan paku-paku serta sejumlah sablonan grafiti berisi protes.


Punk Indonesia Asalnya dari Inggris 

Budaya punk mulai tumbuh dan berkembang di Indonesia, terutama Bandung dan Jakarta, sekitar awal tahun 1990. Namun ketika itu punk masih relatif kecil dan baru sebatas mengenal musiknya lewat band punk legendaris, Sex Pistols dan The Clas.

Ideologi komunitas punk yang lahir di London, Inggris, sekitar tahun 1970 kemudian dikenal lewat fanzine, semacam majalah berisi tulisan tentang punk di Inggris, Amerika, atau negara lain yang beredar dari tangan ke tangan.

Zine itu dibawa oleh para pelancong atau hasil surat-menyurat penyuka musik punk di Tanah Air dengan orang di luar negeri. Lewat korespondesi itu penggemar punk di Indonesia mengenal semangat independen dan antikemapanan yang diusung punkers.

Selama ini orang mengenal punk hanya sebatas penampilan mereka. Misalnya potongan rambut Mohawk ala suku Indian yang dicat warna-warna terang, bot, rantai, tindik, jaket kulit, kaus hitam, celana jins ketat balel. Padahal semangat independen dan mandiri yang membuat komunitas ini berbeda. Konsep “do it yourself” mereka berupaya berdiri sendiri dan melangkah dengan gayanya sendiri.

Sejumlah literatur dan catatan sejarah menyebutkan, punk berasal dari singkatan Public United Nothing Kingdom artinya sekumpulan anti-peraturan kerajaan. Mereka itu sangat anti dengan peraturan kerajaan. Mereka menilai peraturan itu hanya bisa memaksa tanpa memikirkan penderitaan rakyat. Punk lahir sebagai gerakan perlawanan anak muda berlandaskan keyakinan mereka.

Semangat itulah yang kemudian melahirkan kegiatan-kegiatan di bidang sosial, ekonomi, dan seni budaya di sejumlah kota di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta.

sumber: tempo.co
Anak Punk
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :