Kediri - majalahbuser.com, Minggu (30/9) kawasan wisata gunung Kelud bagaikan hujan nanas. Bagaimana tidak, sekitar 7000 buah nanas sukses dan lancar dibagikan kepada ribuan masyarakat yang sejak pagi sudah memadati rest area depan teater Kelud.
Masyarakat sekitar menyebutnya dengan Kenduri Nanas.
Kegiatan ini sukses menyedot wisatawan baik masyarakat lokal maupun luar daerah. Pengunjung datang tidak dari sekitar Kediri saja, bahkan dari luar kota seperti Surabaya, Blitar, dan Malang. Mereka rela berebut, bersenggolan bahkan berdesak-desakan hanya ingin mendapatkan buah nanas Kelud yang terkenal rasanya manis.
Sejak pagi tepatnya pukul 07.00 WIB, arak-arakan tumpeng dari balai Desa Sugihwaras dibawa ke rest area Gunung Kelud kemudian diletakkan di sekeliling tumpeng nanas raksasa. Pada kegiatan ini turut berpartisipasi kelompok tani Kecamatan Ngancar, perkumpulan wanita tani, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sebelum prosesi upacara, pengunjung masih diizinkan mengabadikan moment untuk sekedar berfoto bersama tumpeng nanas.
Setelah itu, tepatnya pukul 11.00 WIB prosesi upacara dimulai. Prosesi ini dipimpin langsung oleh juru kunci gunung Kelud mbah Ronggo dan didoakan dengan beberapa keyakinan, seperti dari Islam dan Kristen
“Terselenggaranya upacara tumpengan nanas ini merupakan salah wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi limpahan berkah kepada kami semua. Dan kedepan semoga Kabupaten Kediri semakin gemah limpah loh jinawi," kata mbah Ronggo saat ditemui tim Kominfo.
Setelah prosesi upacara, tumpeng raksasa nanas dibagikan panitia. Warga yang hadir berebut buah hasil bumi dari Gunung Kelud ini. Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno juga menyaksikan pembagian tumpeng nanas tersebut.
Selanjutnya, Bupati Kediri melihat potensi buah lokal di setiap stand dan membeli untuk persediaan di rumah. Saat berada di stand Kecamatan Ngancar, beliau membeli beberapa kg buah alpukat.
Zain, salah satu pengunjung mengatakan, setiap tahun saat Festival Kelud ia berusaha menyempatkan diri untuk datang berebut nanas.
“Selain menikmati acaranya, berebut nanas ini juga sebagai upaya ambil barokah yang sudah didoakan sesepuh agar banyak berkah buah yang musim pada saat ini,” katanya. (Kominfo/ADV)