Tulungagung - majalahbuser.com, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalluhi Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan Pelatihan Bank Sampah dan me-Launching Gerakan Satu Desa Satu Bank Sampah Dengan Pemberdayaan Wanita di Kabupaten Tulungagung. Acara dimulai pukul 13.15 WIB bertempat di Desa Bolorejo Kecamatan Kauman. Rabu 24/04.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Bupati Tulungagung Drs.Maryoto Birowo,MM, Kapolres Tulungagung AKBP. Tofik Sukendar, SIK dan Dandim 0807 Tulungagung Letkol. Inf. Wildan Bahtiar, SIP dan sekaligus membuka Pelatihan Bank Sampah dan Launching Gerakan Satu Desa Satu Sampah.
Acara juga dihadiri oleh Forkompinda, Dinas instansi terkait, Camat se Kabupaten Tulungagung, TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan.
Ketua panitia kegiatan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs. Sukaji, M.Si dalam laporannya pada acara diantaranya mengatakan bahwa kegiatan satu desa satu bank sampah dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan bank sampah di Kabupaten Tulungagung melalui suatu gerakan masif yang terstruktur mulai dari tingkat desa, tingkat kecamatan, sampai tingkat kabupaten.
“Selain itu kegiatan ini dilakukan juga untuk mendukung pencapaian target lndonesia Bebas Sampah tahun 2025 sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga,“ kata Sukaji.
Sementara itu, Plt. Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo,M.M dalam sambutanya diacara ini menyampaikan harapannya agar kegiatan satu desa satu bank sampah dapat segera terwujud sehingga permasalahan sampah dapat terkurangi.
Dalam acara ini Plt Bupati juga memberikan instruksi kepada seluruh Camat, Kepala Desa/Kelurahan, Tim Penggerak PKK untuk konsen terhadap program satu desa satu bank sampah.
“Semoga Program Satu Desa Satu Bank Sampah segera terwujud sehingga beban permasalahan sampah dapat terkurangi.” ungkap Drs. Maryoto Birowo, M.M.
Melalui gerakan tersebut Maryoto berharap seluruh desa yang ada di wilayah kabupaten Tulungagung untuk memanfaatkan putra putri terbaiknya untuk mengolah sampah, sehingga sampah dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak membawa masalah utamanya masalah kesehatan.
“Semoga desa-desa bisa memanfatkan putra putri daerahnya untuk mengolah sampah agar penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh sampah tidak kita rasakan lagi serta apa yang diinginkan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten bisa berjalan menjadi zero waste, “ harap Maryoto. (unt/adv)