Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :

Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo meninggal kekurangan oksigen dalam pendakian di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat.

Ia meninggal kala perjalanan evakuasi. Akademisi yang memang hobi mendaki gunung itu akan dimakamkan di San Diego Hills, Kerawang. Berikut perjalanan sang Wakil Menteri berdasarkan keterangan Gubernur Nusa Tenggara Barat:
Minggu, 22 April 2012

Kronologis Pendakian Terakhir Wamen Widjajono
1. Jumat 20 April 2012, Widjajono berangkat dari Jakarta-Denpasar-Bima menuju Gunung Tambora, Kabupaten Dompu. Pejabat Pemda Kab Dompu tak mendapat kabar oleh kedatangannya.

2. Rombongan Wakil Menteri ESDM dan Kru TV One berangkat melalu Jalur Doropeti, bermalam di Pos 1, 2 dan di Pos 3.

3. Sabtu 21 April 2012, rombongan berangkat dari Pos 3 ke Puncak Tambora sekitar 1.000 Meter subuh. Medannya pasir, batu kerikil dan minim pohon.

4. Sampai di tengah perjalanan kondisi Wamen lemah dan tak melanjutkan perjalanan, kemudian dibawa turun ke Pos 3. Di sini ia mendapat perawatan medis bantuan pernafasan.

5. Perjalan dari pos 3, 2 dan antara Pos 2 dan 1 Widjajono menghembuskan nafas terakhir. Waktu tempuh dari pos 3 ke 1 sekitar 6 jam. Dari Pos 1 ke Kota Dompu lima jam, ke Bima satu jam.

6. Jam 17.00 wita jenazah Wakil Menteri dievakuasi dengan Helikopter Travira menuju Bali Denpasar.

7. Jam 20.15 wita jenazah Wamen meninggalkan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar menuju Airport Ngurah Rai Denpasar untuk diterbangkan ke Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Gunung yang Pernah Didaki Wamen Widjajono

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo bukanlah seorang aktivis pecinta alam. Tetapi dia sangat hobi naik gunung. "Dari mahasiswa hanya ikut saja," kata isterinya Nina Septi Triarwati kepada Tempo, rumah duka, Jakarta, Sabtu 21 April 2012.

Widjajono senang melihat penduduk lokal, dan melihat keadaan penduduk daerah. Dia selalu berkenalan dengan warga setempat kala mendaki gunung. Itu tak pernah berubah sejak dulu hingga sekarang. "Dia perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan," kata dia. "Sekarang lebih sibuk, tapi kepedualiannya sudah ada sejak dulu."

Widjajono sudah banyak menaklukan gunung sejak masa mudanya. Ia memulai hobi mendaki sejak SMA. Kegiatan tersebut berlanjut kala dia menjadi mahasiswa kemudian menjadi pengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sejak itu sebanyak 33 gunung di Indonesia dan mancanegara telah ditaklukkannya. Gunung Fuji, Kinabalu, Himalaya, dan Kilimanjaro adalah beberapa gunung di negara asing yang pernah didaki. Di Nusantara ini ada sekitar 25 gunung pernah dijelajahinya.

Menurut Nina, sejak menjadi pejabat negara, Widjajono biasanya tak mendaki setinggi Tambora. Ia lebih sering mendaki gunung yang terbilang rendah. "Bahkan termasuk bukit," kata Nina.

Widjajono meninggal dunia saat mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat. Ia meninggal dunia saat ditandu dalam perjalanan dari pos tiga menuju pos dua. Ia diduga kekurangan oksigen. Menurut Nina, suaminya tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung. "Udara sangat tipis, dia mau diturunkan dan meninggal dunia saat ditandu," kata Nina.

Kenapa Wamen Widjajono Suka Rambut Gondrong?

Kakak ipar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo, Dewanto Prasetyo menceritakan hal paling berkesan dari suami adiknya adalah kesederhanaan. "Yang paling sering ditanya orang adalah, kenapa ia tak pernah potong rambut?" kata Dewanto, di rumah duka, Jakarta, Sabtu, 21 April 2012.

Menurut Dewanto yang akrab disapa Wanto, Widjajono tak mau memotong rambut karena itu adalah ciri khasnya dari sebelum menjabat sebagai wakil menteri. "Katanya ia biasa seperti itu, jadi selalu menolak untuk potong rambut," katanya.

Selain sederhana, Widjajono gemar berkumpul dengan keluarga paling tidak sepekan sekali. "Walaupun sibuk beliau tetap menyempatkan diri," ujar Wanto.

Berita kematian sang profesor sempat mengagetkan keluarga. Wanto berpikir, Widjajono mungkin kritis namun tetap bisa sampai ke rumah dalam keadaan hidup. "Saya kira hanya pingsan. Benar-benar tidak menyangka ternyata sudah meninggal," kata dia. Ia menyebutkan, sang profesor bukan orang yang memiliki riwayat penyakit. Widjajono juga selalu menghindari rokok karena sangat menjaga kesehatan.

Rencananya, Widjajono akan dimakamkan di San Diego Hills Karawang di samping makam ibu mertuanya. "Sebenarnya ibu baru meninggal lima bulan yang lalu, jadi mau dimakamkan berdekatan. Kalau orang tua beliau sudah lama tidak ada dan dimakamkan di Bandung," ucap Wanto. (tempo)
Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo