Tulungagung - majalahbuser.com, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo membuka acara Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XVI Kabupaten Tulungagung Tahun 2019 yang di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (04/11/2019).
Dalam acara yang dihadiri ratusan peserta ini juga dihadiri Ketua Tim penggerak PKK kabupaten Tulungagung Ny. Siuk Maryoto Birowo, perwakilan OPD Lingkup Pemkab Tulungagung dan Sekertaris Daerah Kabupaten Tulungagung Drs. Sukaji M.Si.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyampaikan Gerakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kabupaten Tulungagung Tahun 2019 membawa tema
“Melalui Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Dan Hari Kesatuan Gerak Pkk, Kita Wujudkan Semangat Nawa Bhakti Satya Untuk Jawa Timur Maju Sejahtera”.
“BBGRM menjadi salah satu upaya untuk lebih menggelorakan semangat gotong royong dan memperkuat integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat, meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu membangun diri dan lingkungan secara mandiri,” katanya.
Maryoto memaparkan, bahwa gotong royong tidak hanya sebatas pada penanganan fisik saja, melainkan juga bekerja sama di segala bidang termasuk mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi melalui musyawarah untuk mufakat.
“Seperti melalui TMMD, Pemberdayaan PKK, Pendirian BUMDes, Rintisan Desa Wisata, Pencanangan BBGRM dan Peningkatan Prasarana Posyandu serta Penanggulangan/ Pencegahan Stunting merupakan contoh nyata atas upaya kita bersama dalam rangka terus melestarikan budaya gotong royong di tengah masyarakat kita,” paparnya.
Bupati juga mengatakan bahwa di Kabupaten Tulungagung terdapat 9,75 persen balita dinyatakan stunting. Dia mengintrusikan kepada camat untuk memfasilitasi desa dalam menyelenggarakan lima paket layanan pencegahannya.
“Saya minta camat untuk memfasilitasi desa guna menyelenggarakan lima paket layanan pencegahan stunting di desa terhadap sasaran rumah tangga di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), meliputi Layanan Kesehatan Ibu dan Anak; Layanan Konseling Gizi Terpadu/Terintegrasi; Layanan Air Bersih dan Sanitasi; Layanan Perlindungan Sosial dan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” katanya.
Penyelenggaraan program atau kegiatan lima paket pencegahan stunting di desa dibiayai dengan keuangan desa dan atau dilaksanakan dengan mendayagunaan aset desa serta program tersebut harus menjadi bagian dari daftar kewenangan desa berdasarkan kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa.
Kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Kabupaten tahun ini juga diisi dengan penilaian Lomba Pelaksana Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten dengan peserta perwakilan dari desa yang ditunjuk/ menjadi kandidat kecamatan, di 19 Kecamatan yang ada serta Pencegahan/ Penanggulangan Stunting secara terintegrasi.
Terkait dengan hal tersebut bupati mengucapkan selamat bagi desa yang menjadi juara .
“Saya ucapkan selamat bagi desa yang menjadi juara I, II, III dan semoga menjadi inspirasi bagi desa desa lain agar tahun depan juga jadi juara,” tambahnya. (adv)