Menurut Alex, hubungan KPK dan Polri belum sepenuhnya membaik pasca polemik kasus simulator SIM. Pembocoran informasi oleh penyidik Polri eks KPK bisa memperkeruh hubungan di antara dua lembaga penegak hukum itu.
"Apalagi ini mantan penyidik ini datang bersama Kabareskrim, jadi kan seolah ini memang institusi. Komisi III DPR ini kan malah memfasilitasi pertemuan dan mengumumkan ke pers isi pertemuan itu sebelum mengkonfirmasikan info yang didapat ke KPK," ujar Pria yang juga pengacara KPK itu.
Daripada memperkeruh suasana, menurut Alex lebih baik Komisi III DPR mendekatkan kedua institusi itu. Kekompakan KPK dan Polri dibutuhkan untuk memberantas korupsi di Indonesia.
"Ke depannya keduanya perlu didekatkan lagi," imbuhnya.
KPK: Perlakuan Terhadap Setiap Penyidik Sama, Tak Ada Pembedaan
Setelah menggelar rapat dengan eks penyidik KPK, anggota komisi III DPR menebar tudingan salah satunya menuding lembaga ini menganakemaskan sejumlah penyidik. KPK membantah.
"Tidak benar itu. Di sini semua sama. Bahkan gaji mereka sama persis, untuk yang golongannya sama ya," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat (23/11/2012)
Menurut Johan, isu mengenai perlakuan istimewa kepada penyidik tertentu, merupakan informasi yang salah. "Tidak ada di sini anak emas, anak tiri dan lain sebagainya," terang Johan.
Komisi III DPR mengundang beberapa mantan penyidik KPK pada Selasa (21/11) untuk menggali informasi mengenai informasi internal KPK. Menurut anggota Komisi III dalam rapat tersebut, beberapa eks penyidik curhat mengenai perlakuan tak adil di tubuh lembaga antikorupsi itu.
"Yang mereka sampaikan ada penyidik yang anak emas, ada yang anak pungut," kata Anggota Komisi III DPR, Nudirman Munir, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2012).
Komisi III DPR memanggil beberapa mantan penyidik KPK Selasa (21/11) kemarin. Para penyidik yang datang ditemani Kabareskrim Komjen Pol Sutarman dan Direktur Tindak Pidana Korupsi Brigjen Noer Ali.
KPK Siapkan Kampanye 'Jujur Itu Hebat'
KPK akan menggelar kampanye besar-besaran menyambut hari antikorupsi sedunia pada 9 Desember mendatang. Langkah awal kampanye, yakni dengan memasang banner 'Jujur itu Hebat' yang akan menutupi gedung KPK.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha yang dikonfirmasi, Sabtu (24/11/2012) membenarkan soal kampanye dengan banner 'Jujur itu hebat'.
"Ukurannya 20x30 M. Nanti akan dipasang oleh pemanjat gedung," jelas Priharsa.
Rencananya aksi pemasangan banner ini akan digelar pada Minggu (25/11) pukul 09.00 WIB. Dalam acara itu akan hadir seluruh pimpinan dan mantan pimpinan KPK. Sejumlah pegiat antikorupsi juga akan ikut ambil bagian. Kabarnya juga eks pimpinan KPK Erry Riyana akan ikut memanjat gedung memasang banner. KPK juga mengundang seluruh masyarakat untuk hadir.
"Ini bagian dari kampanye hari antikorupsi sedunia," jelas Priharsa. (detikNews)