Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright @ 2011 - 2018 majalahbuser.com
Jakarta - Data jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, bertambah. Data terbaru menyebutkan jumlah korban tewas 405 orang.

"Jumlah korban meninggal yang terdata di sejumlah rumah sakit: 405 orang. Korban luka mencapai 150 orang," kata Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/9/2018).

Data ini dipaparkan dalam rapat koordinasi yang dilakukan di tenda gubernuran Sulteng bersama Sulteng, Mendagri, dan BPBD Sulteng. Sejumlah pejabat melakukan tinjauan ke Palu di antaranya Menhub, Panglima TNI, Menkominfo, Menteri Sosial, Wakapolri.

Saat ini kondisi listrik mati total, sedangkan sambungan telepon selueler berfungsi di beberapa lokasi. "Lebih dari 500 BTS tidak berfungsi akibat pasokan listrik dari PLN terhenti," katanya.

Selain itu banyak bangunan instansi dan lembaga rusak. Sementara akses menuju Palu sangat terbatas. "Bandara Palu dibuka terbatas untuk kepentingan penanganan bencana," sambungya.

Dalam rakor di Palu, Menko Polhukam Wiranto meminta agar pemakaman korban meninggal dilakukan secara layak setelah diketahui identitasnya melalui DVI, face recognition, dan sidik jari.

Sedangkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa akan dibelanjakan di Makassar dan akan diangkut dengan pesawat Hercules menuju Palu.

"Kementerian Sosial segera bangun Dapur Umum di 10 tempat pengungsian. Kementerian Kominfo diminta mempercepat pemulihan jalur komunikasi di Sulawesi Tengah," sambung Ferdinandus.

Akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah terdapat delapan anggota Polri menjadi korban meninggal dunia. Kepolisian masih mencari anggotanya yang hilang.

"Anggota Polri yang jadi korban delapan orang. Namun, masih dicari lagi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Sabtu (29/9/2018).

Dedi mengatakan, Polri menggerakkan 300 anggotanya untuk proses evakuasi di titik-titik terdampak bencana. Dedi menuturkan proses evakuasi akan tetap dicoba melalui jalur darat meski kondisinya terputus.

"Ada tiga ratus personel sudah di lapangan. Lalu ada pasukan Polri satu SSK (satuan setingkat kompi) dari Palu, satu SSK dari Gorontalo, satu SSK dari Sulawesi Barat, menuju lokasi," jelas Dedi.

"Kemungkinan ketiga SSK akan tiba besok (30/9) pagi, sampai menggunakan jalur darat besok pagi. Akan dicoba dilalui walau jalur darat terputus," sambung Dedi.

Dedi menambahkan saat ini proses evakuasi maaih terkendala karena peralatan yang digunakan saat ini terbatas jumlahnya.

"Kondisi (proses) evakuasi di sekitar pantai yang terlihat. Kalau yang belum berhasil evakuasi reruntuhan bangunan. Peralatan sangat terbatas," ujar Dedi.

BNPB juga mencatat bangunan yang ambruk di Palu, seperti Mal Tatura, Hotel Roa Roa berlantai 8 di Jalan Pattimura, dan RS Anutapura. Sedangkan Jembatan Kuning Ponulele juga ambrol diguncang gempa. (detik/bsr1)
Sabtu 29 September 2018

Kominfo: Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu 405 Orang
Para korban luka di lapangan
di luar RSUD Palu
      Berita Nasional :

       Berita Daerah